Di tengah hiruk pikuk Jakarta yang penuh dengan kendaraan pribadi, Transjakarta muncul sebagai solusi mobilitas yang nyaman dan terjangkau bagi masyarakat.
Tidak hanya itu, Transjakarta kini menjadi kebanggaan Indonesia karena dinobatkan sebagai sistem Bus Raya Terpadu (BRT) dengan jalur terpanjang di dunia.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Seaasia, Transjakarta memiliki panjang jalur mencapai 215,2 km, melampaui Bhopal BRT di India (186 km) dan Mexico City Metro Bus (140 km). Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah Indonesia dalam menyediakan layanan transportasi publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Perjalanan Transjakarta dimulai pada tahun 2004 dengan diluncurkannya Koridor 1. Sejak saat itu, Transjakarta terus berkembang pesat dengan penambahan koridor baru dan perluasan jaringan rutenya. Kini, Transjakarta telah melayani lebih dari 10 juta penumpang setiap harinya dan menjadi tulang punggung transportasi publik di Jakarta.
Seiring perkembangannya, Transjakarta memiliki armada bus yang modern dan dilengkapi dengan pendingin ruangan, kursi yang nyaman, dan sistem informasi yang canggih.
Dibandingkan dengan kendaraan pribadi, Transjakarta juga menawarkan tarif yang relatif murah, yaitu hanya Rp2000 rupiah di jam 05:00-07:00 dan Rp3.500 untuk armada di jam 07:00-24:00 serta angkutan malam hari yang beroperasi di jam 24:00-05:00.
Selain itu, Transjakarta memiliki jalur khusus yang membantunya terhindar dari kemacetan. Beberapa armada Transjakarta pun telah menggunakan bus berbahan bakar gas yang ramah lingkungan.
Transjakarta memiliki total 13 koridor utama dan 6 koridor non-BRT yang menjangkau berbagai wilayah di Jakarta. Jalur terpanjangnya adalah Koridor 13 yang menghubungkan Ciledug dengan Tendean dengan panjang mencapai 29,7 km.
Keberhasilan Transjakarta diakui secara internasional dengan berbagai penghargaan dan prestasi, antara lain Sustainable Bus Award 2014 dari UITP (International Association of Public Transport) dan Bus Rapid Transit of the Year 2015 dari BRT Standard.
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun telah mencapai banyak prestasi, Transjakarta masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain kemacetan di Jakarta yang semakin mengular di berbagai titik jalan raya di jam-jam sibuk, kurangnya stok armada bus untuk melayani semakin banyaknya penumpang, serta perluasan dan perbaikan infrastruktur halte sekaligus jalur busway Transjakarta perlu dilakukan.
Meskipun demikian, Transjakarta terus berbenah dan berinovasi untuk meningkatkan layanannya. Di masa depan, Transjakarta diharapkan dapat menjadi tulang punggung transportasi publik yang lebih andal dan nyaman bagi masyarakat Jakarta.
Transjakarta menjadi contoh nyata keberhasilan sistem BRT di Indonesia. Dengan jalur terpanjang di dunia dan berbagai keunggulan yang ditawarkan, Transjakarta menjadi pilihan utama bagi masyarakat Jakarta yang ingin bepergian dengan nyaman dan terjangkau.
Di masa depan, Transjakarta diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi solusi mobilitas yang lebih baik bagi masyarakat.
Penulis: Christian Noven Harjadi
Editor: Iip M Aditiya