Rumah sakit merupakan tempat berobat bagi pasien yang membutuhkan. Hal tersebut dikarenakan tidak ada orang yang ingin terus-terusan sakit. Saat tubuh mulai dirasa tidak nyaman, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah berkunjung ke rumah sakit.
Acapkali, pasien yang mempunyai riwayat penyakit tertentu mendapat rujukan untuk berobat di rumah sakit tertentu. Rumah sakit yang menjadi rujukan biasanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap untuk menunjang pengobatan dibandingkan rumah sakit biasa.
Berdasarkan hal tersebut, kita mengetahui bahwa rumah sakit memiliki fasilitas yang berbeda-beda. Misalnya ada beberapa rumah sakit yang punya medik spesialis tertentu, namun ada pula rumah sakit dengan fasilitas yang terbatas. Fasilitas ini menjadi indikator klasifikasi tipe rumah sakit di Indonesia.
Klasifikasi tipe rumah sakit dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Hal tersebut bahkan sudah diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/Menkes/Per/III/2010.
Dijelaskan bahwa rumah sakit dikelompokkan berdasarkan kemampuan pelayanan dan fasilitasnya. Berdasarkan pelayanannya, terdapat rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
Rumah sakit umum merupakan rumah sakit yang melayani pasien dengan semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan rumah sakit khusus memberikan pelayanan kesehatan pada suatu bidang jenis penyakit tertentu, berdasarkan golongan umur, disiplin ilmu, organ atau jenis penyakit.
Klasifikasi rumah sakit umum ditetapkan berdasarkan lima indikator, yaitu pelayanan, sumber daya manusia, peralatan, sarana dan prasarana, serta administrasi dan manajemen.
Berikut klasifikasi rumah sakit berdasarkan fasilitas atau tipenya menurut undang-undang:
1. Rumah Sakit Umum Kelas A
Rumah sakit umum kelas A merupakan rumah sakit dengan fasilitas paling lengkap. Rumah sakit tipe ini harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 medik spesialis dasar, 5 pelayanan spesialis penunjang medik, 12 pelayanan medik spesialis lain dan 13 pelayanan medik sub spesialis.
Fasilitas tersebut meliputi:
- Pelayanan Medik Umum
- Pelayanan Gawat Darurat
- Pelayanan Medik Spesialis Dasar
- Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
- Pelayanan Medik Spesialis Lain
- Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut
- Pelayanan Medik Subspesialis
- Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
- Pelayanan Penunjang Klinik
- Pelayanan Penunjang Non Klinik
2. Rumah Sakit Umum Kelas B
Rumah sakit umum kelas B mempunyai fasilitas paling sedikit 4 pelayanan medik spesialis dasar, 4 pelayanan spesialis penunjang medik, 8 pelayanan medik spesialis lainnya dan 2 pelayanan medik sub spesialis dasar.
Kriteria, fasilitas dan kemampuan rumah sakit umum kelas B meliputi:
- Pelayanan Medik Umum
- Pelayanan Gawat Darurat
- Pelayanan Medik Spesialis Dasar
- Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
- Pelayanan Medik Spesialis Lain
- Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut
- Pelayanan Medik Subspesialis
- Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
- Pelayanan Penunjang Klinik
- Pelayanan Penunjang Non Klinik
3. Rumah Sakit Umum Kelas C
Untuk bisa masuk dalam klasifikasi ini, sebuah rumah sakit setidaknya harus mempunyai fasilitas dan 4 pelayanan medik spesialis dasar serta 4 pelayanan spesialis penunjang medik.
Lebih lanjut, kriteria rumah sakit kelas C adalah:
- Pelayanan Medik Umum
- Pelayanan Gawat Darurat
- Pelayanan Medik Spesialis Dasar
- Pelayanan Spesialis Penunjang Medik
- Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut
- Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
- Pelayanan Penunjang Klinik
- Pelayanan Penunjang Non Klinik
4. Rumah Sakit Umum Kelas D
Rumah sakit umum kelas D punya fasilitas yang paling terbatas, di mana setidaknya harus ada 2 pelayanan medik spesialis dasar.
Kriteria dan fasilitas yang dimaksud meliputi:
- Pelayanan Medik Umum
- Pelayanan Gawat Darurat
- Pelayanan Medik Spesialis Dasar
- Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
- Pelayanan Penunjang Klinik
- Pelayanan Penunjang Non Klinik
Penulis: Almas Taqiyya
Editor: Iip M Aditiya
