Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja RI Membaik, Tumbuh 0,24% Pada Februari 2023

Berdasarkan laporan BPS, tingkat partisipasi angkatan kerja nasional mengalami kenaikan pada Februari 2023. Sementara, jumlah pengangguran di Indonesia menurun

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja RI Membaik, Tumbuh 0,24% Pada Februari 2023 Ilustrasi pekerja di Indonesia | SVRSLYIMAGE/Shutterstock

Melalui hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa angkatan kerja nasional pada Februari 2023 naik sebanyak 2,61 juta orang dibanding Februari 2022.

Tercatat, jumlahnya kini menjadi 146,62 juta orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 69,30% atau tumbuh 0,24% secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun, capaian ini juga lebih baik dari periode Februari 2020 atau sebelum pandemi Covid-19, yaitu sebesar 69,21%.

“Ini menunjukkan potensi tenaga kerja kita yang siap berpartisipasi pada perekonomian nasional,” tutur Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS dikutip dari Antaranews.com.

Bila ditilik menurut jenis kelamin, TPAK perempuan meningkat menjadi 54,42% pada Februari 2023 dari periode yang sama pada 2022 sebesar 54,27%. TPAK laki-laki juga mencatatkan capaian positif, yang mana pada Februari 2023 tercatat membaik menjadi 83,98% dari capaian tahun lalu sebanyak 83,65%.

Berdasarkan laporan, Bali menjadi provinsi dengan TPAK tertinggi dengan capaian 77,19% pada Februari 2023. Ini diikuti oleh Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan capaian TPAK masing-masing sebesar 76,79% dan 74,51%.

Mengutip BPS, angkatan kerja didefinisikan sebagai penduduk usia 15 tahun ke atas yang aktif secara ekonomi, seperti penduduk bekerja, atau yang memiliki pekerjaan namun sementara tidak bekerja atau pengangguran.

Dalam menyusun laporannya, BPS menggunakan sebanyak 15 indikator. Sebagian di antaranya adalah TPAK, penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan utama, pekerja paruh waktu, pengangguran, setengah penganggur (underemployment), tingkat ketidakaktifan, pencapaian pendidikan, serta rata-rata upah.

Mayoritas penduduk bekerja di sektor lapangan usaha pertanian

Menurut laporan, sebagian besar penduduk (36,34%) bekerja sebagai buruh/karyawan pada Februari 2023. Adapun, proporsi laki-laki yang bekerja sebagai buruh tercatat lebih banyak dibanding perempuan dengan persentase 38,63%.

Di samping itu, pertanian merupakan sektor lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia dengan proporsi 29,36%. Disusul oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan dengan proporsi masing-masing sebesar 18,93% dan 13,58%.

Persentase penduduk bekerja menurut 6 lapangan usaha pada Februari 2023 | Goodstats

Sementara, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum serta aktiivitas jasa lainnya, yang mana masing-masing meningkat sebesar 0,51 juta orang.

Jika melihat dari sisi rata-rata upah buruh di Indonesia, terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin. BPS mencatat, rata-rata upah buruh laki-laki lebih besar dengan jumlah Rp3,23 juta pada Februari 2023. Sedangkan, rata-rata upah buruh perempuan sebesar Rp2,42 juta.

Kemudian, rata-rata upah buruh tertinggi berada di kategori Real Estat, yaitu sebesar Rp4,82 juta, sedangkan yang terendah berada di kategori Jasa Lainnya, yaitu sebesar Rp1,79 juta.

Menurut kelompok umur, rata-rata upah buruh tertinggi berada pada kelompok usia 50-54 tahun dengan nilai Rp3,66 juta per Februari 2023. Sementara, penduduk usia 15-19 tahun memiliki rata-rata upah terendah, yakni Rp1,76 juta.

Angka pengangguran nasional alami penurunan pada Februari 2023

BPS melaporkan, angka pengangguran di Indonesia kembali turun pada Februari 2023. Hingga periode tersebut, jumlah pengangguran nasional tercatat di angka 7,99 juta orang. Ini merosot sekitar 410 ribu orang dari periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 8,40 juta orang.

“Kalau kita lihat perubahannya dari Februari 2022 ke Februari 2023, maka penduduk yang bekerja meningkat 3,02 juta orang. Sementara, yang menganggur berkurang 0,41 juta orang atau turun 4,88%,” jelas Edy dikutip dari CNBCIndonesia.com.

Lebih lajut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45%, turun sebesar 0,38% dibandingkan dengan Februari 2022. Mengutip BPS, TPT didefinisikan sebagai persentase jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja.

TPT menurut pendidikannya | Goodstats

Jika dilihat berdasarkan pendidikannya, penduduk lulusan SMA/sederajat (tingkat menengah) menyumbang proporsi TPT tertinggi dengan persentase 8,41%. Diikuti oleh penduduk lulusan tingkat tinggi (diploma ke atas) dengan proporsi TPT 5,59%.

Tercatat, provinsi dengan distribusi tertinggi pada pengangguran yang berpendidikan tinggi adalah NTT dengan persentase sebesar 31,28%. Di lain sisi, Sumatera Utara menjadi provinsi dengan distribusi TPT terendah yang berasal dari lulusan pendidikan tinggi.

Sementara itu, TPT penduduk pada kelompok Umur Muda mencapai 16,46% pada Februari 2023. Artinya, bahwa dari 100 orang penduduk berumur 15-24 tahun yang termasuk angkatan kerja, terdapat sekitar 16 orang yang menganggur.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Work From Home Ternyata Tidak Selamanya Baik Untuk Kesehatan

Metode bekerja dari rumah ternyata memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Lantas, bagaimana cara mengatasi masalah ini?

Pasca Lebaran 2024, Jakarta Diprediksi Bakal Sepi Pendatang

Tahun ini, Dukcapil DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta usai Lebaran hanya mencapai 15 ribu hingga 20 ribu orang.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X