Baru-baru ini viral seorang warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang yang menderita obesitas dengan bobot 300 kilogram. Fajri yang kemudian dievakuasi dengan menggunakan Forklift untuk dipindahkan ke mobil pick up tersebur kemudian sangat menyita perhatian publik. Kasus obesitas tak hanya terjadi sekali dua kali di Indonesia, melainkan terdapat sederet kasus obesitas yang tak banyak dari mereka pada akhirnya meninggal dunia akibat sesak napas.
Sebagian masyarakat menganggap obesitas bukan penyakit, malahan anak-anak yang gemuk terlihat lucu dan menggemaskan. Padahal obesitas merupakan penyakit dan dapat memicu komplikasi. Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.
Obesitas menjadi masalah global yang berdampak pada 2 milyar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia. Pada tahun 2030 diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas atau setara dengan lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia.
Di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan obesitas yang cukup signifikan, dari 10,5 persen di tahun 2007 menjadi 21,8 persen di tahun 2018. Obesitas menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, jantung, kanker, hipertensi dan penyakit metabolik maupun non metabolik lainnya serta berkontribusi pada penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskular (5,87% dari total kematian), penyakit diabetes dan ginjal (1,84% dari total kematian).
Tak hanya angka peningkatan pengidap obesitas saja yang semakin meningkat, namun tren kematian akibat obesitas di Indonesia sendiri juga terus meningkat tiap tahunnya. Bahkan selama 10 tahun terakhir tercatat belum ada penurunan tren.
Our World in Data menyebutkan, tren kematian di Indonesia akibat obesitas dalam kurun waktu 10 tahun menunjukkan angka yang terus meningkat. Pada 2010 kematian akibat obesitas menyentuh 62,46 per 100.000 penduduk. Setelahnya, tren kematiannya naik 2-3 poin tiap tahinnya. Berbeda dengan tahun 2016-2019 kenaikannya ditekan menjadi 1 poin setiap tahunnya.
Meskipun angka kematiannya sudah ditekan, namun tren kematian tidak menunjukkan angka penurunan sekalipun. Oleh karena itu, mengatur pola hidup sehat menjadi keharusan bagi setiap orang agar terhindar dari kelebihan berat badan yang tidak sewajarnya.
Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Iip M Aditiya