Melonjaknya harga komoditas pangan serta energi dunia dalam beberapa bulan terakhir telah menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi di berbagai negara di dunia. Peningkatan inflasi ini turut menyebar hingga ke Asia Tenggara dan memberikan imbas kenaikan harga komoditas kepada negara-negara ASEAN, termasuk di Indonesia.
Kenaikan harga bahan pangan yang disebabkan oleh berbagai peristiwa seperti terganggunya rantai pasokan atau supply chain, perang antara Rusia dan Ukraina, gagal panen, serta kurs dolar Amerika Serikat yang semakin menguat menyebabkan harga bahan pangan impor kian mahal. Hal ini menyebabkan bahan pangan kian sulit untuk dijangkau masyarakat menengah ke bawah.
Melansir dari Tradingeconomics (01/12/2022), peningkatan inflasi bahan pangan tertinggi pada negara ASEAN dialami oleh Laos yang terdampak peningkatan sebesar 35,5 persen secara year-on-year (YoY) pada bulan September 2022.
Selanjutnya, peningkatan harga pangan terbesar kedua dialami oleh Myanmar yakni sebesar 16,06 persen YoY pada bulan Juli 2022. Kedua negara tersebut adalah negara yang mengalami inflasi di atas 10 persen untuk harga bahan pangan di ASEAN saat ini.
Selanjutnya adalah Thailand dengan kenaikan harga bahan pangan sebesar 9,82 persen. Posisi ke-4 diduduki oleh Indonesia dengan inflasi bahan pangan sebesar 7,91 persen. Inflasi harga bahan pangan ini dapat dirasakan dari naiknya harga komoditas pangan beberapa bulan terakhir seperti cabai rawit, tepung terigu, dan sejenisnya.
Adapun negara ASEAN dengan kenaikan terbesar di posisi ke-5 adalah Filipina yang mengalami inflasi bahan pangan senilai 7,4 persen. Secara berurutan di posisi ke-6 hingga ke-10 negara dengan tingkat inflasi pangan tertinggi di ASEAN diraih oleh Brunei Darussalam (7 persen), Singapura (6,9 persen), Malaysia (6,8 persen), Kamboja (4,31 persen), serta Vietnam (2,41 persen).
Kamboja dan Vietnam merupakan 2 negara ASEAN yang memiliki tingkat inflasi pangan di bawah 5 persen. Adapun keseluruhan data peningkatan inflasi harga pangan merupakan perbandingan secara YoY dengan tahun sebelumnya.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya