Sumbang 65,58%, Ini 5 Lapangan Usaha yang Jadi Kontributor Tertinggi Terhadap Perekonomian 2022

Menurut laporan BPS, lapangan usaha industri pengolahan memiliki kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2022.

Sumbang 65,58%, Ini 5 Lapangan Usaha yang Jadi Kontributor Tertinggi Terhadap Perekonomian 2022 Ilustrasi laju pertumbuhan ekonomi | Elnur/Shutterstock

Kondisi perekonomian Indonesia terus menunjukkan peningkatan dan berangsur-angsur pulih setelah pandemi Covid-19. Tercatat, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31% pada tahun 2022. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan pra-pandemi pada tahun 2019, yaitu 5,02%.

Salah satu indikator yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia adalah PDB (Produk Domestik Bruto). Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) teranyar, PDB per kapita pada tahun 2022 mencapai Rp71 juta atau sekitar US$4.783,9.

Dalam indikator PDB, terdapat struktur dan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Struktur ekonomi Indonesia menunjukkan kontribusi dari masing-masing lapangan usaha serta komponen pengeluaran pada pembentukan PDB.

“Dari sisi lapangan usaha, struktur perekonomian Indonesia cenderung tidak mengalami perubahan selama periode tahun 2018-2022,” tulis BPS dalam laporannya.

Adapun, PDB menurut lapangan usaha menunjukkan besaran nilai yang diciptakan dari aktivitas produksi berbagai lapangan usaha dalam perekonomian. Lapangan usaha dalam perhitangan PDB nasional dikelompokkan ke dalam 17 kategori lapangan usaha.

5 lapangan usaha yang menjadi kontributor terbesar terhadap perekonomian nasional pada tahun 2022 | Goodstats

BPS memaparkan, industri pengolahan secara konsisten menjadi lapangan usaha yang menyumbang proporsi terbesar terhadap PDB Indonesia sejak periode tahun 2018-2022. Pada tahun 2022, industri pengolahan berkontribusi sebesar 18,34% atau sekitar Rp3.591,8 triliun.

“Baik secara nominal maupun riil, industri pengolahan selalu menjadi lapangan usaha yang berkontribusi paling tinggi dalam perekonomian. Secara nominal, nilainya mencapai Rp3.591.774,7 miliar pada 2022. Sedangkan, secara riil nilainya Rp2.396.603,0 miliar pada 2022,” jelas BPS.

Ini disusul oleh industri perdagangan dan reparasi mobil-motor di posisi kedua dengan proporsi 12,85% atau Rp2.516,6 triliun. Ada juga lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi 12,40% atau sebesar Rp2.428,9 triliun. Diikuti oleh industri pertambangan dan penggalian serta industri konstruksi dengan kotribusi masing-masing mencapai 12,22% dan 9,77%.

Sementara itu, jika ditinjau dari sisi pengeluaran struktur perekonomian Indonesia tidak mengalami perubahan yang berarti sepanjang periode tahun 2018-2022. BPS melaporkan, kontributor terbesar untuk perekonomian nasional adalah Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) selama periode tersebut,

Tercatat, kontribusi sektor PK-RT pada tahun 2022 mencapai 51,87%. Ini mencakup lebih dar separuh PDB Indonesia dari segmen pengeluaran. Kemudian, disusul oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) serta ekspor barang dan jasa dengan masing-masing menyumbang 29,08% dan 24,49% terhadap perekonomian nasional.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

RAPBN 2025 Direncanakan Defisit 2,53%, Bagaimana Pembiayaannya?

RAPBN 2025 direncanakan defisit 2,53%, pembiayaannya difokuskan pada surat berharga negara dan pinjaman luar negeri.

Inflasi 1,71% Selama Oktober 2023-2024, Ini Penyebabnya

Inflasi Oktober 2024 di Indonesia tercatat sebesar 1,71%, inflasi bulanan 0,08%, dan 0,82% sejak awal tahun.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook