Pemerintah telah resmi menetapkan formula baru terkait penghitungan upah minimum tahun 2024 dan seterusnya lewat PP 51/2023. Formula penghitungan upah minimum ke depan, akan memerhatikan 3 variabel utama yakni inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentu.
Lewat PP itu juga, pemerintah memastikan kenaikan upah minimum di tahun depan. Dari 38 provinsi, kenaikan upah minimum tertinggi 2024 dicatatkan oleh Provinsi Maluku Utara sebesar 7,5%. Sementara besaran UMP tertinggi di tahun depan masih dipegang oleh Provinsi DKI Jakarta dengan Rp5.067.381.
Di sisi lain, ditinjau dari sektor industrinya, rata-rata gaji buruh di Indonesia juga menunjukkan adanya tren kenaikan dalam 2 tahun terakhir. Merujuk hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) oleh BPS, pada Agustus 2023, rata-rata gaji buruh di Indonesia berada di angka Rp3.178.277.
Pada Agustus 2019, besaran rerata gaji buruh tercatat sebesar Rp2.913.897. Sempat menunjukkan tren penurunan bersamaan dengan pandemi Covid-19 di tahun 2020 hingga menyentuh angka Rp2.736.463 di tahun 2021, besaran ini kembali naik pada 2022 dan 2023.
Besaran rerata gaji buruh di Indonesia pada Agustus 2023 tercatat mengalami kenaikan 16,14% dibanding periode yang sama di tahun 2021. Dibanding Agustus tahun lalu, besaran ini kembali naik 3,5% dari Rp3.070.756.
Sektor informasi dan komunikasi menjadi lapangan kerja dengan besaran rata-rata gaji tertinggi pada Agustus 2023, yakni di angka Rp5.125.818. Besaran rerata gaji pada sektor ini naik 1,6% dibanding tahun lalu, sekaligus menggeser posisi sektor keuangan dan asuransi di urutan pertama.
Rerata gaji buruh pada sektor keuangan dan asuransi pada Agustus 2023 menjadi yang tertinggi kedua, dengan angka Rp5.110.190, turun 1,4% dari tahun lalu. Diikuti rerata gaji pada sektor pertambangan dan penggalian di urutan ketiga sebesar Rp4.795.266, yang juga turun 0,3% dibanding Agustus tahun lalu.
Rerata gaji tertinggi selanjutnya dicatatkan pada sektor pengadaan listrik di angka Rp4.357.011, yang turun 3% dari tahun lalu, dan sektor real estate di angka Rp4.255.738, yang juga tercatat menurun 3,6% secara tahunan.
Sementara sektor dengan rerata gaji terendah pada Agustus tahun ini dicatatkan oleh sektor jasa lainnya di angka Rp1.869.207. Meski tercatat meningkat 1,5%, sektor ini masih berada di urutan terbawah sama seperti Agustus tahun lalu.
Pekerjaan di sektor ini mencakup pekerjaan di bidang kesenian, hiburan, rekreasi, jasa reparasi komputer dan perlengkapan rumah tangga, jasa pelayan rumah tangga, badan internasional, dan sebagainya.
Kemudian buruh pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan catatkan rerata gaji terendah kedua di angka Rp2.374.788 pada Agustus 2023, naik 6,7% dari tahun lalu. Diikuti rerata gaji pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum dengan Rp2.424.909, yang juga naik 4,8% dari tahun lalu.
Sektor pendidikan berada di urutan selanjutnya dengan rerata gaji sebesar Rp2.704.818, hanya naik 0,6% dibanding Agustus tahun lalu. Selain itu, rerata gaji pada sektor perdagangan besar dan eceran juga menjadi salah satu yang terendah, yakni di angka Rp2.786.349, naik 5,1% secara tahunan.
Penulis: Raka B. Lubis
Editor: Iip M Aditiya
