Ketersediaan dan kelayakan infrastruktur merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan sejauh mana capaian pembangunan di suatu negara. Baik negara-negara maju maupun negara-negara berkembang saat ini menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai sasaran dalam arah kebijakan strategis mereka, diiringi dengan penetapan berbagai bentuk skema pendanaan untuk mendukung pencapaian tujuan dari kebijakan stretegis ini.
Pembangunan infrastruktur nasional sudah selayaknya mengedepankan kepentingan publik. Ketersediaan dan kelayakan infrastruktur publik seperti jaringan transportasi, sekolah, rumah sakit, saluran air bersih dan sanitasi, jaringan listrik, telekomunikasi, energi, dsb, perlu ditempatkan sebagai prioritas dalam strategi pembangunan infrastruktur nasional, karena merupakan fondasi utama dalam menunjang laju pembangunan nasional secara keseluruhan.
Laporan Global Infrastructure Index 2023 oleh Ipsos, menyampaikan gambaran kepuasan masyarakat global terhadap infrastruktur nasional di negaranya. Ipsos berkolaborasi dengan Global Infrastructure Investor Association melakukan survei terhadap 22 ribu lebih responden di 31 negara pada Mei-Juni 2023 lalu.
Hasil survei menunjukkan bahwa dari 22.816 responden, 38% di antaranya merasa puas dengan infrastruktur nasional di negaranya. Angka ini lebih tinggi dari responden yang menyatakan tidak puas, yang berada di angka 30%. Namun demikian, angka ini menunjukkan bahwa tren perununan tingkat kepuasan terus berlanjut dari tahun 2021.
Dari segi infrastruktur prioritas, 42% responden menempatkan infrastruktur energi matahari di urutan pertama sebagai sektor infrastruktur yang perlu diprioritaskan. Diikuti oleh infrastruktur pasokan air dan sanitasi di urutan kedua, dan infrastruktur pertahanan banjir di urutan ketiga, sebanyak 41%. Kemudian infrastruktur pemukiman baru di urutan keempat sebanyak 39%, dan infrastruktur jalan daerah di urutan kelima sebanyak 35%.
Hasil survei juga menunjukkan, dari 31 negara, infrastruktur nasional di Singapura, Indonesia, Belanda, dan India menerima tingkat kepuasan yang cukup tinggi dari masyarakatnya. Sebanyak 74% responden di Singapura merasa puas dengan infrastruktur nasional di negaranya, terutama pada infrastruktur jalan daerah, pertahanan banjir, infrastruktur digital, serta infrastruktur pasokan air dan sanitasi.
Indonesia menempatkan diri di urutan kedua, dengan 66% responden menyatakan puas dengan infrastruktur nasional saat ini. Kepuasan ini didominasi pada infrastruktur bandara, jalan tol dan jalan raya, infrastruktur kereta api, dan infrastruktur pasokan pemukiman baru.
Belanda dan India masing-masing mencatatkan 64% dan 62% tingkat kepuasan responden terhadap infrastruktur nasional di negaranya. Infrastruktur enegi terbarukan di Belanda mendapatkan kepuasan tertinggi di antara negara-negara lain. Sedangkan di India, kepuasan pada infrastruktur pengisian kendaraan listrik menerima kepuasan tertinggi di antara negara lainnya.
Penulis: Raka B. Lubis
Editor: Iip M Aditiya