Pemerintah tengah menyiapkan skema pengalihan lahan pertanian di Jawa untuk dijadikan perumahan. Rencana ini masuk dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RPP RTRW) Nasional 2025-2045. Pemerintah menjadwalkan RPP RTRW rampung pada Triwulan I 2025.
Program 3 juta rumah per tahun akan didirikan di lahan bekas pertanian. Sementara itu, lahan pertanian rencananya akan dikembangkan di daerah luar Jawa.
Sebelumnya, ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 yang menyebut bahwa lahan pengganti untuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dilakukan di kabupaten atau kota yang sama dengan lahan yang dialihfungsikan. Akan tetapi, keterbatasan daerah yang mengalami alih fungsi lahan menjadi hambatan.
Oleh karena itu, akan ada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) sebagai turunan dari Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2025-2045.
Dalam RTRWN tersebut, akan diusulkan ketentuan bahwa pengadaan lahan pengganti pertanian dapat dilakukan di luar daerah alih fungsi.
Penanggung jawab pengadaan lahan pengganti ini juga berdasarkan kepentingannya. Apabila dilakukan untuk program pemerintah, maka pemerintah yang bertanggung jawab mencetak sawah pengganti.
Begitu pula ketika lahan pertanian digunakan untuk industri. Perusahaan atau pelaku industri tersebut harus bertanggung jawab mencetak sawah pengganti.
Luas Panen Padi Indonesia
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Nusron Wahid, mengungkapkan bahwa ada 150 ribu hektar sawah yang berubah jadi perumahan setiap tahunnya. Hal tersebut disampaikan dalam Capaian Akhir Tahun 2024 Kementerian ATR/BPN.
Meski begitu, luas panen padi tidak berubah terlalu signifikan. Pada 2023, luas panen padi mencapai 10,21 juta hektar. Kemudian, turun menjadi 10,05 juta hektar pada 2024.
Kebutuhan Beras Nasional
Badan Pangan Nasional mencatat, rumah tangga di Indonesia menghabiskan 22,64 juta ton beras pada 2023. Kebutuhan beras ini terus meningkat dari tahun ke tahun, meskipun tidak terlalu signifikan. Namun, terjadi penurunan pada 2024.
Produksi beras nasional pun fluktuatif, dengan selisih yang tidak begitu besar.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan target produksi beras untuk tahun ini adalah 32,8 juta ton. Jumlah ini meningkat dari total produksi beras 2024, yaitu 30,34 juta ton.
Baca Juga: Impor Beras Indonesia Tembus 3,85 Juta Ton pada 2024, Thailand Jadi Pemasok Terbesar
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor