Timor Leste akhirnya menjadi bagian dari blok regional Asia Tenggara, ASEAN. Bergabungnya Timor Leste dalam keanggotaan ASEAN diumumkan pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN ke-40 dan 41 yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja.
Kepala negara Kamboja, selaku tuan rumah mengumumkan bahwa para pemimpin ASEAN telah sepakat untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN. Meski telah diberi lampu hijau oleh para petinggi negara ASEAN, Timor Leste tidak langsung mendapatkan keanggotaan penuh di ASEAN.
Sebelum mendapatkan status keanggotaan penuh, Timor Leste akan diberikan status sebagai pengamat. Tak hanya itu, Timor Leste juga diperbolehkan untuk mengikuti pertemuan-pertemuan yang diadakan ASEAN, termasuk KTT yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2023. Saat ini, ASEAN tengah menyusun roadmap yang perlu dicapai Timor Leste sebelum mendapatkan status keanggotaan penuh.
Timor Leste baru merdeka pada tahun 2002, dan telah mengajukan permintaan untuk bergabung dengan ASEAN sejak tahun 2011. Ada sejumlah pertimbangan yang membuat penerimaan Timor Leste sebagai anggota ASEAN begitu lama, khususnya mengenai kondisi ekonomi Timor Leste yang merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi paling lamban di dunia.
Dilansir dari VOA Indonesia, menurut salah satu pengamat ASEAN dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Faudzan Farhana, lamanya penerimaan Timor Leste sebagai anggota ASEAN adalah karena pertimbangan mengenai permasalahan ekonomi di Timor Leste.
Apabila nantinya Timor Leste tidak bisa mengimbangi pertumbuhan ekonomi negara ASEAN yang lain, dikhawatirkan bergabungnya Timor Leste dengan Asean malah akan menghambat pertumbuhan ekonomi negara lainnya.
Kesenjangan ekonomi juga menjadi alasan Singapura dan Laos dalam menolak permintaan keanggotaan Timor Leste pada tahun 2011. Kedua negara ini melihat kesenjangan ekonomi antara Timor Leste dengan negara ASEAN lain cukup besar, sehingga Timor Leste dikhawatirkan tidak bisa mengejar ketertinggalan.
Tak hanya dari sisi ekonomi, dari sisi kualitas sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur yang ada di Timor Leste pun juga cukup jauh kualitasnya jika dibandingkan dengan negara lainnya. Meski begitu, menurut Faudzan, ASEAN akhirnya menyetujui permintaan keanggotaan Timor Leste karena Timor Leste menunjukkan keseriusan tinggi dalam memenuhi standar dan kriteria anggota ASEAN.
Penulis: Rangga Hadi Firmansyah
Editor: Iip M Aditiya