Kemacetan panjang di Jalur Puncak selama libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 13-16 September 2024 lalu menjadi sorotan. Lonjakan besar kendaraan, terutama sepeda motor, serta perilaku pengendara yang melanggar aturan, menyebabkan lalu lintas di kawasan wisata ini terkunci.
“Pelambungan kendaraan, terutama roda dua, membuat jalur one way yang seharusnya digunakan tiga lajur menjadi hanya dua lajur, sehingga kendaraan lain terhambat,” jelas Kasat Lantas Polres Bogor Rizky Guntama pada KOMPAS.
Lonjakan besar jumlah kendaraan, khususnya sepeda motor, menjadi salah satu penyebab utama kemacetan di Jalur Puncak. Menurut Rizky, sepeda motor mendominasi dengan perbandingan 60% dibandingkan kendaraan roda empat.
Banyaknya pengendara yang tidak disiplin, seperti melawan arus, turut menyebabkan lalu lintas di Puncak terkunci.
Kendaraan Masuk ke Puncak
Polres Bogor mencatat total 391.142 kendaraan melintas masuk dan keluar kawasan Puncak selama long weekend. Pada hari pertama, Sabtu (14/9), sebanyak 37.731 kendaraan memasuki Puncak, sementara hari kedua (15/9) jumlahnya meningkat menjadi 54.875 kendaraan. Di hari ketiga, Senin (16/9), 36.384 kendaraan tercatat memasuki kawasan ini.
Lonjakan jumlah kendaraan di Jalur Puncak terus meningkat sepanjang libur panjang, dengan puncak kepadatan terjadi pada hari Minggu dan Senin. Dalam satu jam saja, tercatat sebanyak 2.800 kendaraan masuk ke kawasan Puncak, melebihi ambang batas ideal 1.500 hingga 2.000 kendaraan per jam.
Kendaraan Keluar dari Puncak
Tidak hanya kendaraan yang masuk, jumlah kendaraan yang keluar dari Puncak juga meningkat signifikan. Pada Sabtu (14/9), sebanyak 67.333 kendaraan tercatat keluar dari Puncak.
Jumlah ini meningkat menjadi 81.476 kendaraan pada Minggu (15/9). Puncaknya, pada Senin (16/9), sebanyak 113.343 kendaraan meninggalkan kawasan Puncak, menciptakan kemacetan panjang.
Upaya yang Sudah Dilakukan
Satlantas Polres Bogor telah menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas seperti sistem ganjil genap dan one way untuk mengurangi kepadatan. Rekayasa one way dilakukan beberapa kali per hari sejak Jumat hingga Senin, baik untuk kendaraan yang naik ke Puncak maupun yang turun menuju Jakarta. Namun, karena volume kendaraan yang jauh melebihi kapasitas, kemacetan tetap tidak terhindarkan.
Polisi juga menempatkan 300 personel untuk mengatur arus lalu lintas di sepanjang jalur wisata Puncak, namun volume kendaraan yang terus meningkat menyebabkan upaya penguraian kemacetan berlangsung hingga Senin sore.
Baca Juga: Jakarta Masuk Jajaran Kota Termacet di Dunia
Penulis: Daffa Shiddiq Al-Fajri
Editor: Editor