Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi akan terjadi pergerakan masyarakat sebesar 123,8 juta orang pada mudik Lebaran 2023. Jumlah ini meningkat sekitar 14% dibanding prediksi pergerakan masyarakat pada Lebaran tahun lalu yang mencapai 85 juta orang.
Secara rinci, pergerakan masyarakat diperkirakan akan mencapai puncaknya atau tertinggi pada H-1 Lebaran. Diperkirakan akan ada sekitar 15,1% dari total pemudik atau sebanyak 18,7 juta orang yang melakukan mobilisasi pada hari tersebut.
Menurut data Kemenhub via Data Indonesia, pada H-7 Lebaran akan ada sekitar 9,3% masyarakat yang akan melakukan mobilisasi. Jumlah tersebut mulai mengalami peningkatan yang drastis pada H-6 hingga H-1 Lebaran.
Pada H-3 Lebaran, diprediksi akan ada sekitar 8,4% total pemudik yang melakukan mobilisasi. Angka itu meningkat ke 10,3% pada H-2 Lebaran. Setelah hari H lebaran, jumlahnya diprediksi terus menurun.
Untuk arus balik, Kemenhub memperkirakan puncaknya akan terjadi pada H+2 hingga H+7 Lebaran 2023. Pada H+2, diprediksi akan terdapat 17,7 juta orang yang akan kembali ke daerah asal mereka.
"Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dilansir situs resmi Kemenhub Senin (6/3) lalu.
"Baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali," lanjutnya.
Lebih lanjut, saat Rapat Koordinasi di Kantor Jasa Marga KM 70B Gerbang Tol Cikampek Utama Minggu (19/3) lalu, Menhub Budi juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa mudik lebih awal. Dirinya menyampaikan, mengatur waktu perjalanan dengan baik dapat membuat perjalanan mudik lebih nyaman.
"Pilih waktu mudik lebih awal, dan hindari waktu puncak arus mudik dan balik. Sehingga diharapkan, penyebaran pergerakan kendaraan lebih merata dan tidak terjadi suatu puncak lonjakan di satu hari tertentu yang sangat tinggi," kata Menhub dilansir situs resmi Kemenhub (19/3).
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya