Publik RI Soroti Isu Pengangguran dalam Negeri

Pengangguran dan korupsi jadi 2 isu mendesak menurut publik RI yang perlu segera diselesaikan.

Publik RI Soroti Isu Pengangguran dalam Negeri Potret Pencari Kerja | UGM
Ukuran Fon:

Pengangguran masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan di Indonesia. Meski pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan tren positif selama beberapa tahun terakhir, tidak semua sektor mampu menyerap tenaga kerja secara merata. Ketimpangan antara jumlah pencari kerja dan pasar yang terbuka, menjadi penyebab tingginya pengangguran di berbagai daerah.

Sejalan dengan itu, warga Indonesia juga mengakui bagaimana mengkhawatirkannya masalah pengangguran dalam negeri. Survei dari Yayasan Pelopor Pilihan Tujuhbelas (PP17) menyebutkan bahwa pada Kuartal II 2025 ini, pengangguran jadi masalah utama yang dinilai perlu segera diselesaikan, dipilih oleh 49% responden.

Isu pengangguran menjadi semakin kompleks dengan munculnya berbagai dinamika baru, sebut saja, digitalisasi, otomatisasi, hingga skill mismatch yang menyebabkan masih banyaknya penduduk usia produktif yang malah menganggur. Dampak pasca pandemi Covid-19 juga perlu diperhitungkan, yang menyebabkan banyaknya usaha terpaksa gulung tikar dan sulit untuk kembali bangkit.

Ragam masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan | GoodStats
Ragam masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan | GoodStats

Selain pengangguran, masalah korupsi turut menjadi sorotan. Deretan kasus korupsi yang akhir-akhir ini terungkap melibatkan kerugian negara mencapai triliun rupiah, yang tentu saja membuat masyarakat resah dan berharap pemerintah dapat segera membasmi pejabat-pejabat kotor yang masih bersembunyi.

Lebih lanjut, 43% responden mendesak penyelesaian masalah harga bahan pokok yang semakin lama semakin mahal. Kenaikan biaya hidup yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah yang setara membuat makin banyak rakyat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Judi online juga jadi isu mendesak bagi 22% responden, dengan semakin maraknya iklan judi online di media sosial, yang bisa diakses oleh siapa saja termasuk anak-anak yang masih rentan.

Isu kekerasan seksual, kekerasan aparat, hingga biaya pendidikan yang mahal juga jadi sorotan. Menariknya, terdapat 15% responden yang mendesak penyelesaian isu pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap memburuk, dengan beberapa siswa tercatat mengalami keracunan dan penyebarannya yang belum merata. 

Pada akhirnya, isu-isu ini merupakan bentuk harapan masyarakat terhadap pemerintah untuk menaruh perhatian lebih pada realita lapangan. Penyelesaian isu-isu mendesak ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan Indonesia menjadi lebih baik, menjadi negara yang peduli dengan rakyat dan mendengarkan suaranya, sesuai prinsip demokrasi yang dianut.

Survei ini dilaksanakan pada 12-15 Mei 2025, melibatkan 417 responden berusia 17-44 tahun di berbagai wilayah Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan metode computer-assisted web interviewing dengan margin of error sebesar 5%.

Baca Juga: Ada 12% Anak Muda Pengangguran pada 2024

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Deretan Industri Ini Alami Penurunan Tenaga Kerja Terampil Secara Drastis

Jerman dan beberapa negara ini alami penurunan tenaga kerja terampil lebih dari 70%.

Era Media Berubah, Ini Strategi agar Audiens Tetap Betah

Praktisi komunikasi dari sektor perbankan, media, dan pemerintahan berbagi wawasan tentang strategi memenangkan audiens di era digital.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook