Popularitas Korean drama atau K-drama di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, dan dampaknya tidak hanya terlihat pada konsumsi hiburan. Dalam era pemasaran digital saat ini, K-drama bukan sekadar tontonan, melainkan media yang strategis untuk membangun kedekatan dengan konsumen. K-drama tidak hanya digemari karena alur cerita dan visual yang menarik, tetapi juga menjadi medium yang efektif untuk penempatan produk terselubung (product placement)
Salah satu tren yang paling mencolok adalah perhatian tinggi terhadap produk kecantikan yang muncul dalam K-drama. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Jakpat pada 28–29 April 2025 terhadap 1.211 responden yang mewakili populasi pengguna internet Indonesia, dengan margin of error kurang dari 5%.
Ditemukan bahwa produk kecantikan menjadi iklan yang paling sering diperhatikan penonton K-drama. Sebanyak 71% penonton menyadari promosi produk kecantikan yaitu produk kosmetik dan perawatan kulit dalam K-drama. Tidak hanya itu, produk makanan kemasan sebesar 67%, teknologi sebesar 60%, dan makanan siap saji sebesar 58% juga mendapat perhatian besar.
Produk kecantikan, makanan dan minuman, serta teknologi menjadi yang paling dominan dalam promosi di K-drama | Goodstats
Produk kecantikan seringkali muncul secara natural dalam adegan sehari-hari tokoh utama, sehingga penonton menjadi lebih akrab dengan produk tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang muncul dalam drama Korea sangat berpengaruh dalam meningkatkan popularitas merek di kalangan konsumen Indonesia.
45% Tertarik Beli Produk yang Diiklankan Aktor Favorit
Dilansir dari Jakpat pula, sebanyak 45% responden mengaku tertarik membeli produk yang dipromosikan oleh aktor atau aktris favorit mereka.Hal Ini menunjukkan betapa kuatnya endorsement tidak langsung dalam mempengaruhi keputusan membeli.
Hal ini sejalan dengan paparan Grace Jung, Visiting Assistant Professor di University of Wisconsin-Madison dalam Dailycardinal. Ia menjelaskan bagaimana product placement dalam K-drama menjadi strategi pemasaran global yang sangat efektif. Jung memaparkan bahwa penempatan produk merek-merek internasional hampir selalu ditemukan dalam K-drama.
Jung mencontohkan K-drama seperti “Guardian: The Lonely and Great God” yang banyak menampilkan adegan di Subway, serta “Squid Game” yang secara tidak langsung mempromosikan merek-merek seperti Puma dan Vans. Penempatan produk seperti ini terbukti memengaruhi penonton, meski terkadang mereka tidak sadar bahwa mereka sedang menjadi target iklan.
Peran K-drama tidak hanya dalam membentuk keinginan, tetapi juga menciptakan jalur konsumsi nyata melalui bisnis jastip (jasa titip). Seperti yang dicatat BlueRay Cargo dalam artikel Jumat (27/06/2024), produk skincare menjadi salah satu barang yang paling sering dijadikan jastip dari Korea Selatan.
Ini membuktikan bahwa product placement dalam K-drama tidak hanya berfungsi sebagai latar cerita, tetapi juga sebagai strategi pemasaran yang secara halus membentuk perilaku konsumsi global serta memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap gaya hidup, termasuk dalam hal perawatan diri dan kecantikan.
Baca Juga: Simak! Inilah Alasan Produk Skincare dan Makeup Korea Selatan Bisa Mendunia
Penulis: Chika Maulida T
Editor: Editor