Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan menakjubkan, yang dapat menjadi daya saing dalam skala internasional. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia adalah candi.
Candi adalah sebuah bangunan kuno yang menjadi bukti sejarah penyebaran Hindu-Buddha di Nusantara. Adapun, bangunan kuno yang terbuat dari batu-batu tersebut dijadikan sebagai tempat penghormatan tokoh-tokoh terkemuka ataupun sebagai tempat beribadah.
Salah satu candi yang paling populer di Indonesia adalah Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar yang memiliki lanskap budaya dan spiritual yag tinggi. Tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi objek budaya satu ini juga selalu meningkat.
Landscape Candi Prambanan merupakan daya tarik utama pengunjung. Selain itu, ada juga magnet utama lainnya, yakni pertunjukan seni, Sendratari Ramayana Prambanan yang diselenggarakan di panggung terbuka dan tertutup hampir setiap harinya sejak tahun 1961.
Pesona Candi Prambanan yang mendunia
Diperkirakan, kompleks Candi Prambanan dibangun pada sekitar abad ke-9 hingga ke-10 Masehi. Arsitekturnya berbentuk tinggi dan ramping, sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya. Ini merupakan kompleks candi terbesar yang didedikasikan untuk dewa Siwa, yang mana tinggi Candi Siwa mecapai 47 meter. Adapun, Candi Prambanan termasuk ke dalam warisan dunia UNESCO.
Selain arsitekturnya yang megah dan indah, Candi Prambanan juga turut mengundang minat wisatawan lokal hingga mancanegara dengan kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso yang melegenda.
Lokasi kompleks Candi Prambanan pun terbilang unik, karena diapit oleh dua provinsi, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tepatnya, berada di Kecamatan Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta dan Kecamatan Prambanan, Klaten.
Tercatat, jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan meningkat dari tahun 2015 hingga 2019, baik dari wisatawan nasional (wisnas) dan wisatawan mancanegara (wisman). Meski begitu, proporsi wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan masih didominasi oleh wisnas.
Pada tahun 2015, dilaporkan bahwa total kunjungan wisatawan mencapai 1,74 juta orang, dengan rincian wisnas sebanyak 1,6 juta dan wisman sebanyak 126 ribu. Angkanya kemudian meningkat di tahun berikutnya, di mana jumlah wisnas mencapai 1,7 juta orang dan wisman mencapai 143 ribu orang.
Sementara itu, ternyata dampak pandemi Covid-19 terhadap kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan sangat besar. Tercatat, total kunjungan wisatawan ke Prambanan hanya mencapai sekitar 579 ribu pengunjung selama periode Januari hingga Oktober 2020. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, persentasenya hanya sebesar 23% dari total kunjungan pada tahun 2019.
Adapun, penurunan terbesar terlihat pada jumlah kunjungan wisman yang hanya mencapai 21,3 ribu atau sekitar 12% dari total kunjungan di tahun 2019. Sementara, jumlah kunjungan wisatawan domestik pada 2020 menurun menjadi 558 ribu orang atau sekitar 24% dari total kunjungan wisatawan di tahun 2019.
Jadi lokasi penyelenggaraan acara Prambanan Jazz Festival
Para pecinta festival musik pasti sudah tak asing lagi dengan acara yang satu ini. Prambanan Jazz Festival (PJF) sudah delapan kali digelar untuk menghibur dan menyapa para penikmat musik. Masih berlokasi di Candi Prambanan, PJF kembali hadir pada tahun 2023 ini dengan tema "Culture for the Future", yang disajikan dengan konsep "The Magical Experience".
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, PJF 2023 diselenggarakan dengan durasi yang lebih lama, yaitu selama enam hari dalam dua pekan. Sehubungan dengan hal ini, CEO PJF dan Pendiri Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi optimis bahwa PJF 2023 dapat mendorong ekosistem music tourism.
“Kita perlu memahami bahwa ketika orang datang ke PJF, maka sebenarnya mereka juga berperan sebagai pelaku music tourism. Tidak hanya datang ke PJF, tapi mereka juga bisa mengunjungi Artjog, desa wisata, ataupun tempat wisata lain, seperti Kaliurang dan Tebing Breksi,” ungkap Anas dikutip dari Kumparan.com.
Selain menghadirkan festival musik, ternyata PJF juga turut mendorong perekonomian Yogyakarta. Mengutip laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mencapai 7,4 juta orang seoanjang tahun 2022. Capaian tersebut tiga kali lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni 2 juta wisatawan.
Nilai realisasi yang besar itu salah satunya didorong oleh penyelenggaraan PJF 2022. Sementara, ada pula indikator lain yang juga mengalami peningkatan sepanjang tahun 2022, seperti lama tinggal wisatawan dan belanja wisatawan. Lebih lanjut, lapangan usaha transportasi dan pergudangan serta penyediaan akomodasi tercatat juga mengalami pertumbuhan sepanjang tahun 2022.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya