Portal Satu Data Indonesia, Solusi untuk Data yang Lebih Padu

Portal Satu Data Indonesia merupakan inisatif pemerintah yang mencoba untuk membenahi permasalahan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan data pemerintahan.

Portal Satu Data Indonesia, Solusi untuk Data yang Lebih Padu Ilustrasi portal Satu Data Indonesia | SDI

Data, belakangan banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan seperti aparatur pemerintahan, masyarakat, bisnis, penegak hukum, dan juga masyarakat sipil. Alasannya sebenarnya sangat sederhana, karena data yang kredibel merupakan kunci dari kualitas pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Kebijakan publik, pelayanan publik, penegakan hukum, pengawasan kinerja pemerintah, hingga peluang bisnis, semuanya membutuhkan data yang kredibel. Sayangnya, dalam praktiknya data masih sering tidak dikelola secara serius. Masih banyak ditemukan kasus di mana terdapat data yang tidak hanya memiliki beragam versi, namun sering juga saling kontradiktif di antara satu dengan yang lainnya.

Portal Satu Data Indonesia merupakan salah satu inisatif pemerintah Indonesia yang mencoba untuk membenahi permasalahan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan data pemerintah tersebut.

Tepat hari ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) resmi melaksanakan grand launching portal Satu Data Indonesia (SDI). 

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menuturkan, dari portal SDI itu nantinya akan terhubung dengan kementerian lembaga dan daerah. Sehingga beragam jenis data akan bermuara di satu portal yang sama.

"Beragam jenis data baik itu statistik keuangan dan seluruh strata pemerintah itu akan bermuara di portal Satu Data Indonesia. Sehingga portal satu data Indonesia menjadi single source of truth and the ultimate source government data in Indonesia," tegasnya dalam Grand Launching Portal Satu Data Indonesia di Jakarta, Jumat (23/12).

Tingkat keterhubungan Satu Data Indonesia

Rudy S. Prawiradinata dalam Grand Launching Portal Satu Data Indonesia. | Iip M Aditiya

Diketahui, tingkat keterhubungan portal SDI dengan portal data kementerian dan lembaga sudah mencapai 58 persen.

“Portal Satu Data Indonesia sudah terhubungan dengan 48 kementerian dan lembaga dari total 83 kementerian dan lembaga,” kata Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Bappenas, Rudy S. Prawiradinata, Jumat (23/12).

Pemerintah sudah melakukan lebih dari 800 sosialisasi dan asistensi terkait SDI yang merupakan portal bagi pakai data nasional yang dibangun dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Keterhubungan SDI dengan provinsi sudah mencapai 68 persen atau SDI terhubung dengan data 26 provinsi dari 38 provinsi di Indonesia.

“Untuk keterhubungan dengan kabupaten dan kota masih relatif lebih rendah, yakni baru mencapai 18 persen, atau baru 95 kabupaten dan kota yang terhubung dengan Satu Data Indonesia dari total 514 kabupaten atau kota yang ada di Indonesia,” imbuhnya.

Namun jumlah tersebut akan terus ditambah secara signifikan ke depan.

SDI telah melakukan inventarisasi terhadap lebih dari 136,5 ribu data set dan akan terus bertambah melalui komitmen dan dukungan pembina data yakni Badan Pusat Statistik, Badan Informasi Geospasial, dan Kementerian Keuangan.

SDI juga diyakini telah siap diselenggarakan baik di pusat dan daerah dengan nilai asesmen terhadap kesiapan penyelenggaraannya di pemerintah pusat mencapai 50 persen dan di pemerintah provinsi mencapai 62 persen.

“Dalam portal Satu Data Indonesia, ada fitur layanan tata kelola satu data Indonesia, yang akan menunjang permintaan data antar instansi, pelaksanaan forum satu data Indonesia, manajemen akses, dan manajemen keamanan,” imbuhnya.

Solusi untuk data yang lebih padu

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam Grand Launching Portal Satu Data Indonesia. | Iip M Aditiya

Tujuan pembentukan portal SDI salah satunya untuk memperoleh data tunggal yang padu, sebab selama ini sering terjadi perbedaan data antar kementerian lembaga.

Suharso menyoroti perbedaan data pangan yang menjadi kepentingan nasional. Menurutnya, hingga saat ini data yang diperoleh tidak sama.

"Kalau pangan itu kan berarti beras, begitu beras kita mau tanya kenapa kita impor, berapa produksi yang ada di stok nasional yang dipegang oleh Bulog. Datanya sampai hari ini nggak ada yang sama, itu luar biasa dari tahun ke tahun kita punya seperti ini," ujar Suharso.

Dengan itu, Suharso menekankan, kebutuhan data yang akurat sangat penting. Di mana hal ini melalui data yang bisa diakses dalam satu wadah.

"Karena itu portal Satu Data Indonesia mudah-mudahan bisa menjadi satu solusi. Portal satu data indonesia itu kira-kira bisa berfungsi sebagai marketplace data pemerintah, yaitu yang mempertemukan supply dan demand terhadap data," jelasnya.

Penulis: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Kinerja Anies Baswedan vs Heru Budi di Jakarta, Siapa Lebih Baik?

Pilgub Jakarta akan dilaksanakan sebentar lagi untuk memilih sosok pemimpin yang baru. Lantas, bagaimana kinerja pemimpin Jakarta di periode sebelumnya?

Debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Rano Karno Rencanakan Strategi Pengendalian Inflasi di Jakarta

Dalam debat kedua Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Rano Karno mengusulkan strategi untuk menurunkan inflasi melalui penyediaan pangan yang lebih terjangkau.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook