Perempuan memegang peran penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Di banyak keluarga, perempuan kerap menjadi guru pertama bagi anak-anaknya, mengajarkan nilai, etika, dan ilmu dasar sebelum mengenal pendidikan formal. Dari peran kecil di rumah itulah, sesungguhnya fondasi pendidikan bangsa ikut terbentuk. Untuk itu, kontribusi perempuan dalam dunia pendidikan tidak bisa dianggap sepele.
Namun, di sisi lain, keterlibatan perempuan dalam dunia pendidikan formal, terutama di jenjang tinggi, masih menghadapi tantangan. Persentase perempuan yang berhasil menamatkan pendidikan tinggi di Indonesia masih relatif rendah, hanya 11,98% per 2025. Kondisi ini menjadi refleksi bahwa pemerataan akses pendidikan bagi perempuan masih perlu diperkuat.
Menariknya, jika melihat lebih dekat, setiap provinsi di Indonesia memiliki dinamika yang berbeda dalam hal partisipasi pendidikan perempuan. Lantas, provinsi mana yang memiliki proporsi perempuan lulusan pendidikan tinggi tertinggi di Indonesia?
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), DKI Jakarta menjadi provinsi dengan persentase perempuan lulusan pendidikan tinggi terbesar, mencapai 20,97%, mencerminkan akses pendidikan yang lebih merata dan fasilitas yang memadai. Peringkat kedua diisi oleh Maluku dengan 18,66% dan DI Yogyakarta sebesar 18,58%, dua provinsi yang juga dikenal memiliki perhatian besar terhadap sektor pendidikan.
Sementara itu, beberapa provinsi lain seperti Sulawesi Tenggara dan Papua mencatat angka yang sama, yakni 17,4%. Papua Barat Daya, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Kepulauan Riau menyusul dengan kisaran 16–17%. Meski angkanya belum setinggi di wilayah lain, tren ini tetap menunjukkan adanya kemajuan berarti, semakin banyak perempuan di berbagai penjuru Indonesia yang berhasil menamatkan pendidikan tinggi.
Angka Partisipasi Sekolah Perempuan Perlahan Meningkat
Selama satu dekade terakhir, partisipasi perempuan Indoesia dalam pendidikan terus meningkat. Angka Partisipasi Sekolah (APS) terus mengalami kenaikan, menandakan semakin banyak perempuan yang memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal.
Data BPS memperlihatkan peningkatan yang konsisten pada kelompok usia 16–18 tahun. Dari 71,94% pada 2015, angka tersebut perlahan naik dari tahun ke tahun hingga mencapai 76,41% pada 2024. Meski peningkatannya tidak terlalu besar, tren positif ini menggambarkan upaya berkelanjutan dalam memperluas akses pendidikan bagi perempuan di seluruh Indonesia.
Kenaikan ini juga menjadi cermin bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak perempuan terus meningkat. Dengan semakin banyak perempuan yang bertahan di bangku sekolah, Indonesia selangkah lebih maju menuju kesetaraan pendidikan dan pemberdayaan generasi muda tanpa memandang gender.
Baca Juga: Angka Partisipasi Kuliah di Indonesia Terus Meningkat 1 Dekade Terakhir
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MTYxMyMx/angka-partisipasi-sekolah--aps--penduduk-umur-7-18-tahun-menurut-klasifikasi-desa--jenis-kelamin--dan-kelompok-umur--2009-2024.html
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/10/10/b37dd4fb6b1727f8cf3c0271/statistik-kesejahteraan-rakyat-2025.html
Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor