Shumai/Siomai Jadi Jenis Dimsum Paling Disukai Masyarakat RI

Selain shumai/siomai, survei Populix juga menyebut lumpia kulit tahu sebagai dimsum terfavorit kedua orang Indonesia

Shumai/Siomai Jadi Jenis Dimsum Paling Disukai Masyarakat RI Dimsum | María Merlin/Pexels

Dimsum menjadi kuliner yang sangat disukai oleh masyarakat, terutama Indonesia. Meskipun dikenal sebagai masakan khas Tionghoa, dimsum sangat mudah ditemukan di Indonesia, mulai dari penjual kaki lima hingga restoran mewah. Bahkan ada beberapa jenis dimsum yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia. 

Dimsum berasal dari bahasa Kanton yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah makaanan kecil memuaskan hati. Dimsum berasal dari daerah selatan Tiongkok, yaitu Guangdong dan Hong Kong.

Kini, popularitas dimsum tidak hanya seputar di Tiongkok, tapi juga sudah meluas hingga seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dimsum terdiri dari beberapa macam, seperi shumai, bakpao, hakau, lumpia, dan lain-lain. 

6 Dimsum Favorit Orang Indonesia

Shumai menempati peringkat pertama jenis dimsum paling disukai | Goodstats

Shumai menempati peringkat pertama jenis dimsum paling disukai, 2024 | Goodstats

Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh Populix pada 9-15 Oktober 2024 dengan 2.625 responden, masyarakat menggemari beberapa jenis dimsum. Data tersebut menunjukkan shumai (siomai) menjadi pilihan yang paling digemari dengan persentase 37%, urutan kedua adalah lumpia kulit tahu dengan 22%, wonton 18%, bakpao 10%, angsio ceker ayam 7%, dan mantou 6%.

Shumai

Shumai atau dikenal dengan siomai oleh masyarakat Indonesia adalah salah satu jajanan yang populer di kalangan masyarakat. Di Hong Kong, tempat asalnya, shumai sering disantap oleh para pekerja yang berada di dekat stasiun dan mencari makanan praktis sebagai kudapan untuk mengisi energi mereka. 

Mengutip South China Morning Post, shumai adalah jenis dimsum yang sangat mudah untuk dibedakan. Dilihat dari kulit luar yang berwarna kuning dan topping oranye dari wortel atau telur kepiting. Sama seperti di Indonesia, shumai dapat ditemukan dimana saja di Hong Kong. 

Di Indonesia perkembangan shumai cukup pesat dengan adanya variasi rasa yang beragam. Variasi topping shumai yang saat ini ada di Indonesia juga banyak dan beragam, seperti wortel, jamur, beef slice, dan lain-lain. Jenis saus juga bervariasi, ada yang tanpa saus, saus pedas, chili oil, dan mentai. 

Baru-baru ini, di media sosial juga dihebohkan dengan variasi shumai menggunakan saus bolognese yang biasanya digunakan pada pasta. Meskipun bukan berasal dari Indonesia, shumai telah menjadi camilan kesukaan masyarakat, ditunjukkan dengan berbagai inovasi yang dilakukan. 

Lumpia Kulit Tahu

Setelah shumai, lumpia kulit tahu menjadi jenis dimsum kedua yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Lumpia kulit tahu terdapat dua jenis, yaitu yang digoreng dan dikukus. 

Penggunaan kulit tahu pada lumpia kulit tahu yang digoreng memberikan kesan crunchy ketika disantap. Kulit tahu merupakan limbah yang dihasilkan dalam pembuatan tahu, tetapi mengandung protein yang tinggi sekitar 40-50%, berdasarkan keterangan dari Jurnal STIKES Ibnu Sina. Bentuknya yang memanjang ditambah isian yang padat ini menjadi daya tarik bagi penggemarnya.

Lumpia kulit tahu atau fu pei guen dalam bahasa China, biasanya memiliki isian berupa daging babi cincang dengan sayuran. Namun, di Indonesia isian yang digunakan adalah daging ayam atau campuran ayam dan udang.

Wonton

Di urutan ketiga adalah wonton, yaitu pangsit yang dapat direbus maupun digoreng. Saat ini masyarakat Indonesia banyak menyukai wonton yang diolah dengan menggunakan bumbu pedas.

Biasanya wonton bumbu pedas ini mempunyai tingkatan kepedasan yang bisa dipilih oleh pembelinya. Tidak sedikit pelaku usaha yang menjual wonton bumbu pedas ini karena menjadi banyak favorit berbagai kalangan usia.

Seorang penjual wonton bumbu pedas di Kediri bernama Lia, menyediakan wonton dengan cita rasa lokal yang populer di kalangan remaja dan dewasa.

Ia menyediakan dua varian wonton, kuah dan kering. Wonton kering tidak digoreng, melainkan direbus lalu dicampur dengan bumbu, sedangkan varian kuah langsung direbus dengan kuahnya.

“Dari dua varian kuah dan kering, paling banyak disukai yang varian keringnya,” tuturnya, mengutip Radar Kediri. 

Bakpao

Bakpao atau baozi/bao adalah roti kukus yang berisi daging atau isian lainnya yang menjadi kuliner khas masyarakat China. Di Indonesia, bakpao menggunakan berbagai varian isi, seperti  ayam, cokelat, kacang hijau, dan lainnya. 

Bakpao bukan hanya sekadar camilan di Hong Kong, melainkan sudah menjadi bagian dari budayanya. Bahkan, bulan Mei yang lalu, telah diadakan Festival Bakpao di Cheung Chau, pulau kecil sebelah selatan Hong Kong, China Selatan.

Selain parade, kompetisi berebut bakpao dan mencicipi bakpao khas juga merupakan rangkaian acara yang diselenggarakan.

Angsio Ceker Ayam

Masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dnegan kuliner yang menggunakan ceker ayam, sehingga tidak heran angsio ceker ayam menjadi salah satu menu yang digemari. 

Angsio merujuk pada teknik memasak yang mencampurkan berbagai bumbu, sehingga menghasilkan warna merah dan tercium harum.

Mantou

Mirip dengan bakpao, jenis dimsum yang satu ini juga merupakan roti kukus khas China. Namun, mantou tidak memiliki isian dan teksturnya lebih padat dibandingkan bakpao. Mantou dapat disantap langsung atau dengan makanan lainnya.

Dengan data jenis dimsum kesukaan masyarakat ini, dapat dijadikan sebagai acuan untuk para pelaku usaha atau yang tertarik membuka usaha berbasis dimsum. Inovasi seperti menggunakan cita rasa khas lokal juga bisa digunakan agar lebih menarik perhatian para penyuka dimsum.

Baca Juga: 5 Hidangan Sup Terbaik di Dunia, Rawon dari Indonesia Juaranya?

Penulis: Ni Komang Yuli Trihandani
Editor: Editor

Konten Terkait

Mengapa Sambal Lebih Banyak Berada di Pulau Jawa?

Dari ratusan sambal di Indonesia, mayoritas berada di Pulau Jawa. Hal ini berkaitan dengan banyaknya produksi cabai dan sejarah Pulau Jawa.

Kopi Kenangan Bersama Segelas Cappuccino: Kedai Kopi dan Jenis Kopi yang Diminati Gen Z

Survei terbaru oleh GoodStats terhadap 1.000 responden, mayoritas berusia 18-24 tahun, menunjukkan preferensi kedai dan jenis kopi yang diminati masyarakat.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook