Mobilitas di wilayah Jabodetabek merupakan aspek vital bagi warganya, terutama dengan padatnya aktivitas dan lalu lintas setiap hari. KRL menjadi salah satu pilihan utama untuk bepergian karena lebih cepat dan efisien. Jumlah penumpangnya biasanya meningkat di jam-jam sibuk, ketika berangkat maupun pulang kerja.
Penggunaan KRL Jabodetabek bisa mencapai 3-5 kali dalam seminggu. Artinya, hampir tiap hari warga Jabodetabek menggunakan KRL.
Untuk itu, tidak heran jika pengguna KRL Jabodetabek diproyeksikan akan tembus 417 juta pelanggan pada 2029. Artinya, akan terjadi peningkatan penumpang sekitar 85,2 juta pelanggan. Keterangan ini ditegaskan oleh Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
“Proyeksi pertumbuhan pelanggan tersebut menegaskan bahwa masyarakat akan semakin memilih moda transportasi berbasis rel sebagai pilihan utama," ujar Anne dalam keterangan resminya, Rabu (5/11/2025).
Survei Kedai Kopi yang dilakukan pada 30 September-9 Oktober 2024 mencoba mengulik fenomena kecenderungan warga Jabodetabek yang gemar menggunakan KRL. Survei ini melibatkan sebanyak 1.100 responden menggunakan metode online computerized assisted self interview. Adapun responden yang terlibat berusia 17-55 tahun yang pernah naik commuter line Jabodetabek. Mayoritas responden merupakan laki-laki dengan persentase 62%.
Survei menunjukkan bahwa alasan utama responden menggunakan KRL adalah karena biayanya yang lebih murah dibanding moda transportasi lain, yakni dengan persentase 69,5%. Pertimbangan lainnya, 68% responden memilih menggunakan KRL karena kecepatannya. Di sisi lain, 49,4% responden merasa lokasi tujuannya dekat dengan stasiun, sehingga menggunakan KRL bisa menghemat waktu tempuh.
Menariknya, 8% responden menggunakan KRL karena mengaku takut berkendara di tempat ramai, apalagi di rush hour kota-kota besar. Terakhir, 7,5% responden menggunakan KRL sebagai sarana untuk berolahraga.
Ke Mana Saja Tujuannya?
Temuan survei Kedai Kopi menunjukkan bahwa urgensi penggunaan KRL bagi warga Jabodetabek didominasi untuk keperluan kerja dengan persentase 57,5%. Tidak hanya untuk bekerja, 55,1% responden memilih naik KRL untuk pergi ke lokasi hiburan dan berwisata.
Adapun 50,6% lainnya menjawab naik KRL untuk pergi ke rumah keluarga/saudara.10,5% responden lainnya menyatakan kerap menggunakan KRL untuk pergi ke sekolah atau tempat kuliah dan 0,8% untuk pergi ke acara tertentu.
Secara keseluruhan, mayoritas publik Jabodetabek tercatat lebih suka menggunakan KRL. Survei menunjukkan bahwa hampir semua responden memiliki kendaraan pribadi, yakni 95,8% memiliki motor dan 25,7% memiliki mobil. Namun mayoritas tetap lebih memilih untuk naik KRL karena dinilai lebih efisien, cepat, murah, dan nyaman. Dengan demikian, KRL terus memegang peran sentral dalam menopang aktivitas harian di wilayah Jabodetabek.
Baca Juga: Kereta Api Jabodetabek Berangkatkan Lebih dari 328 Juta Penumpang pada 2024
Sumber:
https://kedaikopi.co/flipbook/survei-opini-tiket-krl-dan-pembatasan-pertalite/
https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/06/07175961/kai-proyeksi-pengguna-krl-jabodetabek-capai-417-juta-pada-2029
Penulis: Mar'atus Solichah
Editor: Editor