Jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Indikator Politik Indonesia menyebut, jumlah pengguna internet di Indonesia berada di angka 71 persen pada Januari 2021, yang mana sebelumnya masih berada di angka 22 persen pada Januari 2015. Hal ini tentu dapat menimbulkan berbagai dampak, baik positif maupun negatif.
Semakin terbuka lebarnya peluang bisnis digital menjadi salah satu dampak positif dari berkembangnya pengguna internet Indonesia. Namun, hal tersebut juga dapat menimbulkan dampak yang negatif, misalnya semakin luasnya tindak kriminal yang dilakukan secara daring, seperti kasus penipuan.
Berangkat dari hal tersebut, Indikator Politik Indonesia tertarik untuk mengetahui bagaimana perilaku digital masyarakat Indonesia, khususnya dalam menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Pada (20/4), lembaga survei tersebut merilis temuan daringnya yang diberi tajuk "Akses Media dan Perilaku Digital". Survei ini merupakan hasil temuan daring pada 21 Februari-16 Maret 2022 dengan toleransi kesalahan kurang lebih 3,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Proses survei tersebut terdiri dari empat tahapan, antara lain rekrutmen secara acak, pemberian kode akses unik, screening, hingga wawancara daring.
Pada salah satu bagiannya, Indikator Politik berusaha mencari tahu perilaku masyarakat Indonesia dalam berbelanja secara daring, khususnya terkait barang atau jasa apa saja yang paling sering dibeli masyarakat Indonesia secara daring dalam sebulan terakhir. Pertanyaan ini dapat bersifat lebih dari satu jawaban.
Hasilnya, pakaian atau fashion menjadi barang yang paling sering dibeli masyarakat Indonesia secara daring dalam sebulan terakhir dengan persentase sekitar 65,7 persen. Angka tersebut jauh mengungguli barang atau jasa terbanyak kedua, yakni barang elektronik yang hanya mendapatkan persentase sebesar 24,5 persen.
Makanan dan minuman menjadi barang terbanyak dibeli ketiga denggan persentase 17,9 persen, diikuti oleh personal care dengan persentase 16,4 persen dan koleksi hobi 14,3 persen. Dua barang terakhir yang paling banyak dibeli adalah buku digital dan musik digital dengan persentase masing-masing 4,6 persen dan 1,6 persen.
Di luar barang tersegmentasi tersebut, responden yang menjawab barang atau jasa lainnya sebesar 5,9 persen dan 1,9 persen sisanya menjawab tidak tau atau memilih tidak menjawab.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya