Nominal Transaksi QRIS Makin Meningkat, Tembus Rp42 T!

Saat ini terdapat 119 penyelenggara resmi QRIS. Nominal transaksi QRIS tumbuh 175,44% secara yoy pada Maret 2024, dengan jumlah merchant mencapai 31,61 juta.

Nominal Transaksi QRIS Makin Meningkat, Tembus Rp42 T! Proses Transaksi Belanja Menggunakan QRIS | BNI

QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard merupakan salah satu standarisasi metode pembayaran berbasis QR code di Indonesia. Sejak resmi diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019, QRIS telah menjadi metode pembayaran yang sangat populer di tanah air.

QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia untuk menyatukan seluruh QR code dalam sebuah sistem tunggal, guna menciptakan sistem pembayaran yang lebih efisien untuk publik.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut bahwa sistem bayar secara digital seperti ini akan berlaku juga untuk menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

”Kami akan terus mendorong, bagaimana nantinya digitalisasi bank ini bisa tersambung dengan e-dagang dan marketplace (lokapasar) dengan QRIS,” kata Perry dalam Kompas.

Per tanggal 28 Mei 2024, sudah terdapat 119 penyelenggara QRIS yang terdaftar secara resmi. Rinciannya, sebanyak 72 penyelenggara merupakan bank, 43 penyelenggara merupakan fintech, dan sisanya adalah penyelenggara switching.

Sukses Tembus Rp42 Triliun dalam Sebulan

Perkembangan jumlah nominal transaksi bulanan QRIS di Indonesia, Maret 2023-Maret 2024 | GoodStats

Data dari Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) menuliskan bahwa pada Maret 2024, jumlah nominal uang yang berputar dalam semua transaksi berbasis QRIS mencapai Rp42 triliun. Angka ini menjadi rekor tertinggi sejak QRIS diluncurkan.

Jika dibandingkan dengan nilai transaksi pada Q1 2023, nominal transaksi pada Q1 terpantau meningkat. Nominal pada Maret 2024 bahkan mengalami peningkatan sebanyak Rp10 triliun dibanding bulan sebelumnya.

"Nominal transaksi QRIS tumbuh 175,44% (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 48,12 juta dan jumlah merchant 31,61 juta," kata Perry pada jumpa pers RDG BI Bulan April 2024, Rabu (24/4) melansir RCTI Plus.

Dari sisi volume transaksi, tercatat sebanyak 374 juta transaksi QRIS telah dilakukan pada Maret 2024, naik 66 juta dibanding angka Februari 2024. Terjadi peningkatan volume pula sebesar 161%, antara Q1 2023 terhadap Q1 2024.

"Sementara nominal transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 41,70% (yoy) hingga mencapai Rp 253,39 triliun," tambah Perry mengutip Kumparan.

Perry juga menginformasikan bahwa akan ada perluasan penerimaan QRIS ke luar negeri melalui transaksi antar negara.

Merchant Didominasi Provinsi di Jawa

5 besar provinsi di Indonesia dengan jumlah merchant QRIS terbanyak, Maret 2024 | GoodStats

Lebih lanjut, ASPI mengungkapkan bahwa mayoritas merchant yang menggunakan QRIS berada Pulau Jawa. Dari data tersebut, disebutkan bahwa Jawa Barat pada Maret 2024 memiliki setidaknya 6,8 ribu merchant QRIS, disusul DKI Jakarta dengan jumlah 5,2 ribu merchant QRIS.

Pada posisi ketiga, terdapat Jawa Timur yang memiliki 3,6 ribu merchant QRIS, kemudian Jawa Tengah dengan 3,1 ribu merchant.

Kepala Perwakilan BI Jabar Erwin Gunawan menambahkan bahwa terdapat 350,2 ribu pengguna baru QRIS yang berasal dari Jawa Barat. Kuatnya perekonomian di provinsi tersebut, ditambah dengan pola mobilitas masyarakatnya yang terus naik dan daya beli yang tinggi membuat Jawa Barat memiliki catatan positif dalam penggunaan QRIS.

"Itu tumbuh positif sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi," kata Erwin, mengutip Antara.

Total pengguna QRIS di Indonesia sendiri mencapai 48 juta pengguna per Maret 2024. Angka ini meningkat 1 juta dibanding bulan sebelumnya dan naik 16 juta dibanding Maret tahun sebelumnya.

Baca juga: Melihat Perkembangan Layanan Perbankan Digital di Indonesia, Mulai dari Uang Elektronik Hingga QRIS

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor

Konten Terkait

Standar Hidup Layak Orang Indonesia Naik Jadi Rp1,03 Juta per Bulan, Jakarta Tertinggi

BPS mencatat standar hidup layak nasional berdasarkan pengeluaran mencapai Rp1,03 juta per bulan, lebih rendah dibanding Jakarta yang sebesar Rp1,66 juta.

Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat, Pertanda Kestabilan Ekonomi?

Survei konsumen BI menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap stabil pada level optimis.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook