Negara ASEAN dengan Penjualan Mobil Tertinggi 2023

Hilirisasi kunci melesatnya industri mobil tanah air

Negara ASEAN dengan Penjualan Mobil Tertinggi 2023 Pabrik Esemka | Foto: BPMI Setpres/Kris

Dengan keadaan geografis yang sangat heterogen, Indonesia tak hanya mengandalkan satu moda transportasi saja. Dengan keadaan geografis berupa darat, laut, udara dengan masing-masing keadaan alam yang berbeda satu dengan yang lainnya membuat kendaraan pribadi masih diminati oleh masyarakat Indonesia.

Kendaraan pribadi yang populer digunakan di tanah air biasanya berupa motor dan mobil. Dalam konteks mobil, Indonesia merupakan salah satu pasar mobil dunia yang sangat menggiurkan. Hal ini disebabkan karena banyaknya penduduk tanah air, serta tingginya permintaan mobil pribadi di Indonesia.

Indonesia Bersaing Ketat Dengan Thailand dan Malaysia

Dalam data ASEAN Automotive Federation (AAF) yang dimuat oleh Goodstats, Indonesia memimpin angka penjualan mobil se ASEAN dengan angka 675.287 penjualan. Itu berarti Indonesia sukses menguasai 30.85% penjualan di tingkat Asia Tenggara. Angka tersebut merupakan hasil kenaikan sebesar 2.6% dibanding angka di tahun sebelumnya.

Meskipun berada di posisi kedua, Thailand tahun ini mengalami penurunan angka penjualan mobil sebesar 6,2% dibanding tahun sebelumnya. Negeri Gajah Putih ini tercatat berhasil membukukan penjualan mobil sebanyak 523.784 kali pada tahun 2023.

Selanjutnya, terdapat Malaysia yang bersaing tipis dengan Indonesia dan Thailand. Negara tetangga Indonesia ini tercatat berhasil membukukan penjualan mobil sebanyak 501.552 kali. Tahun ini, Malaysia sukses menaikkan angka penjualan hingga 11,6%, serta sukses menguasai 22,91% pasar mobil di Asia Tenggara.

Pada peringkat keempat, terdapat Filipina yang memiliki angka penjualan mobil sebesar 276.215 penjualan, disusuk Vietnam dengan angka penjualan mobil sebesar 184.554 kali.

Singapura dan Myanmar berada di posisi keenam dan ketujuh Asia Tenggara, dengan angka penjualan mobil masing-masing sebesar 24.019 serta 2.086 penjualan.

Secara umum, Asia Tenggara memiliki penjualan mobil sebesar 2.849.888, dengan kenaikan tahunan di angka 3,4% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini cukup impresif sebagai pasar alternatif mobil dunia. Terlebih, industri mobil listrik lagi digadang-gadang akan banyak diinvestasikan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Hilirisasi Kunci Melesatnya Industri Mobil Tanah Air

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan bahwa dengan adanya program hilirisasi bahan mentah, maka hal ini akan menambah nilai tawar Indonesia untuk dijadikan tempat industri mobil, terutama mobil listrik.

Menurutnya, Indonesia memiliki bahan mentah berupa hasil tambang tembaga yang dangat melimpah. Apabila hilirisasi bahan mentah dilakukan, maka tembaga tersebut akan bisa menjadi bahan baku baterai mobil listrik. Beliau juga menekankan bahwa apabila hal ini terus digalakkan, Indonesia pasti kebanjiran investasi pabrik kendaraan listrik.

"Karena semua materialnya ada di Indonesia, sekarang ini merek-merek mobil terkenal, pabrik-pabrik mobil terkenal, perusahaan-perusahaan mobil listrik semuanya berbondong-bondong melirik Indonesia dan berinvestasi di Indonesia," kata Joko Widodo dalam groundbreaking pabrik PT Hailiang Group Gresik, Jawa Tengah yang dimuat oleh Kumparan.

Investasi Baru Pabrik Mobil di Indonesia

Dalam kabar yang lain, sebuah perusahaan mobil asal Vietnam, Vinfast dikabarkan akan membuka pabrik mobil di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi Vinfast. Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara tujuan Vinfast, dengan total investasi keseluruhan di angka Rp18 triliun.

"Membangun pabrik CKD di Indonesia, negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara, dan India, pasar mobil terbesar ketiga di dunia, menurut Nikkei Asia," tulis Vinfast dalam pemberitaan di CNBC Indonesia.

Chief Financial Officer Vinfast David Mansfield menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu calon mitra yang dianggapnya cukup strategis, dan membuat Vinfast tertarik untuk membangun pabrik mobil di tanah air.

"VinFast beralih pada jalur yang lebih baik menuju profitabilitas dan berada dalam posisi yang baik untuk berekspansi di pasar strategis seperti Indonesia dan India," kata David dalam CNBC Indonesia.

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat, Pertanda Kestabilan Ekonomi?

Survei konsumen BI menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap stabil pada level optimis.

Membangun Reputasi Brand di Tengah Kebisingan Ruang Digital

Diskusi GoodTalk Off-Air menyoroti bagaimana praktik komunikasi publik dalam membangun reputasi brand menjadi lebih menantang di era digital.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook