Partisipasi masyarakat dalam politik lokal merupakan bagian penting yang menjadi fondasi kehidupan demokrasi di Indonesia. Keterlibatan aktif masyarakat dalam politik lokal melalui pemilihan gubernur, kepala daerah, kampanye atau diskusi publik menjadi kunci untuk menciptakan pembangunan dan kebijakan yang inklusif untuk kepentingan publik. Namun, kurangnya partisipasi masyarakat dalam politik lokal menjadi permasalahan tersendiri.
Berdasarkan hasil survei survei yang dibuat sebagai salah satu tugas akhir dalam mengikuti Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst & Visualization for Digital Journalism bertajuk Survei Keterlibatan Masyarakat dalam Partisipasi Politik Lokal yang dilakukan secara daring melalui Google Form pada 27 Oktober hingga 11 November 2024 dengan melibatkan 220 responden, ditemukan bahwa media sosial menjadi platform utama yang menjadi sumber informasi masyarakat mengenai politik lokal, yang dipilih oleh 89,5% responden.
Hal ini menunjukkan bahwa media sosial memberikan peran yang sangat besar dalam menyebarkan informasi politik lokal kepada masyarakat, terutama untuk generasi muda yang cenderung lebih banyak aktif di media sosial.
Selain media sosial, 62,8% responden mengaku mendapat informasi seputar politik dari teman atau keluarga. Televisi juga masih menjadi sumber informasi yang relevan, dengan 42,3% memilih mencari informasi terkait politik dari media tersebut.
Motivasi untuk Berpartisipasi dalam Politik Lokal
Hasil survei menunjukkan keinginan untuk menciptakan perubahan menjadi faktor terbesar yang menjadi motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik lokal, sekitar 65,5% responden menyatakan bahwa mereka termotivasi oleh keinginan untuk berkontribusi dalam perubahan positif di lingkungan mereka.
Kesadaran akan kewajiban sebagai warga negara dengan raihan 53,2% menjadi faktor kedua yang memotivasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam politik lokal. Faktor lain yang dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi adalah pengaruh teman dan keluarga serta tuntutan lingkungan sosial.
Kendala Partisipasi Politik
Banyak sekali kendala yang dihadapi masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam politik lokal. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, ditemukan sekitar 50,9% responden berpendapat bahwa kendala terbesar yang dialami adalah kurangnya informasi yang didapatkan oleh masyarakat mengenai politik lokal yang sedang berlangsung atau akan dilaksanakan. Hal ini tentu menjadi penghambat utama dalam kasus ini, dikarenakan tanpa informasi yang jelas, maka masyarakat akan kesulitan untuk berpartisipasi dalam politik lokal yang dilaksanakan.
Hal lain yang menjadi kendala untuk masyarakat berpartisipasi dalam politik lokal adalah masyarakat tidak memiliki waktu untuk dapat berpartisipasi. Kesibukan akan tugas, proyek, serta pekerjaan mungkin menjadi alasan terbesar masyarakat tidak memiliki waktu untuk dapat berpartisipasi dalam politik lokal.
Kurangnya minat dan dukungan juga menjadi kendala masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik lokal yang dilaksanakan.
Mengingat pentingnya partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam politik lokal, maka perlu ada solusi yang diberikan guna menangani kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam partisipasi politik. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini, seperti memberikan edukasi politik kepada masyarakat melalui sosialisasi atau diskusi publik. Hal ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami bahwa kontribusi dan partisipasi mereka pada politik lokal sangat berpengaruh.
Solusi lain adalah dengan membuat informasi mengenai politik lokal menjadi lebih mudah diakses sehingga masyarakat lebih cepat mendapatkan informasi seputar politik yang sedang atau akan berlangsung. Membuat proses politik menjadi lebih menarik dan relevan juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik lokal.
Partisipasi masyarakat diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan dan kemajuan setiap daerah sehingga demokrasi menjadi lebih kuat dan terjaga.
Baca Juga: Indeks Demokrasi Indonesia Beri Nilai Sempurna Indikator Ini!
Penulis: Candra Wijaya
Editor: Editor