Pada Sabtu (13/7), Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump, mengalami penembakan di Pennsylvania, saat sedang melaksanakan kegiatan kampanye. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Pelaku penembakan teridentifikasi bernama Thomas Crooks, seorang warga Bethel Park, Pennsylvania yang berusia 20 tahun. Orang ini dikenal memiliki kemampuan matematika dan sains yang baik, serta lulus sarjana dari jurusan teknik mesin.
Trump ditembak ke arah wajah bagian kanannya. Ia langsung memegang telinga kanannya yang berdarah dan berjongkok untuk berlindung. Beruntung, Trump selamat dari penembakan tersebut, meskipun ia mengalami luka pada bagian telinga kanannya. Ia lantas dilarikan ke Butler Memorial Hospital untuk menjalani beberapa perawatan.
“Hal yang paling luar biasa adalah saya tidak hanya menoleh tetapi juga menoleh pada waktu yang tepat dan dalam jumlah yang tepat,” kata Donald Trump mengutip BBC Indonesia.
Diketahui bahwa terdapat seorang penonton yang tewas akibat insiden ini, serta dua orang dinyatakan luka parah. Angka tersebut diungkapkan oleh Secret Service (Dinas Rahasia Amerika Serikat).
"Saya seharusnya sudah mati, saya tidak seharusnya berada di sini," tambah Trump.
Peluang Trump Menangi Pilpres Makin Besar
Sejak akhir September 2023, The Telegraph menyebut bahwa berbagai respondennya lebih memilih Donald Trump ketimbang Joe Biden pada Pemilihan Presiden AS 2024 nanti. Padahal sebelumnya, Biden secara umum selalu unggul dalam survei.
Beberapa hal turut memengaruhi hasil ini, salah satunya dalam performa debat. Trump tampil lebih baik dan percaya diri, sementara Biden kesulitan menemukan jawaban dan sering tersandung pada dialognya. Sejak itu pula, sebagian investor lebih menaruh kepercayaan pada Trump dan turut menguatkan dolar AS.
Sejak insiden penembakannya, peluang terpilihnya Trump terus meningkat hingga mencapai 44,6% per 15 Juli 2024. Sebaliknya, peluang terpilihnya Biden berangsur turun menjadi 43,3% per tanggal yang sama.
Chief Investment Office di Vantage Point Asset Management Nick Ferres juga memproyeksikan kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024. Menurutnya, percobaan pembunuhan terhadapnya justru akan membuat suara untuk Trump melesat.
"Pemilihan ini kemungkinan besar akan berakhir dengan kemenangan telak (bagi Trump). Peluang ini mengurangi ketidakpastian," kata Nick Ferres dalam Reuters.
Tingkat Kepuasan Publik Memang Sedang Turun
Perkembangan kepuasan publik terhadap kinerja Joe Biden memang menurun dari waktu ke waktu. Data Reuters per 23 Juni 2024 menunjukkan bahwa 57% masyarakat Amerika Serikat tidak puas dengan pemerintahan saat ini. Sebaliknya, sebanyak 37% masyarakat masih puas dengan kinerja Joe Biden.
Ketidakpuasan yang lebih tinggi ini diketahui sudah ada sejak awal tahun 2022 lalu. Tahun 2021 menjadi tahun terakhir bagi Biden untuk menikmati tingkat kepuasan yang lebih tinggi dibanding ketidakpuasannya.
Ketidakpuasan di AS datang lebih tajam dari masyarakat pedesaan. Di wilayah pedesaan atau rural, hanya 19% masyarakat yang merasa puas. Di wilayah urban atau perkotaan, sebanyak 42% mengaku puas, sementara di wilayah suburban tingkat kepuasan mencapai 40%.
"Para pemilih di Amerika melihat Donald Trump sebagai kandidat yang lebih baik dalam hal perekonomian, namun lebih menyukai pendekatan Joe Biden dalam melestarikan demokrasi," papar Reuters dalam rilisnya.
Biden dihadapkan dengan tantangan besar untuk mengondisikan berbagai isu nasional sampai bulan pemilihan pada November mendatang.
Baca juga: Donald Trump Ditembak, Bagaimana Stabilitas Politik Amerika Dibanding Negara Lain?
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor