Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu industri yang paling terdampak Pandemi Covid-19. Tak main-main, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia pada tahun 2020 hanya sekitar 4,05 juta orang. Angka ini sangat memprihatinkan, sebab proporsinya hanya sekitar 25% dari jumlah wisman pada 2019.
Namun, kini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air perlahan-lahan mulai memperlihatkan sisi cerah setelah perjuangan panjang negara pada pemulihan ekonomi. Ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah wisatawan nasional (wisnas) dan wisman pada periode semester I-2023 yang mencapai 433,57 juta atau naik sebesar 12,57% dari 2022.
Berkaitan dengan ini, Menparekraf Sandiaga Uno memprediksi bahwa sektor pariwisata Indonesia tahun depan bakal cerah. Ia menyebut, capaiannya akan lebih baik dibandingkan tahun 2023, namun masih belum melampaui 2019 atau periode sebelum pandemi Covid-19.
"Capaian kunjungan wisman ke Indonesia tahun ini sekitar 11 juta atau di atas target 8,5 juta. Pada 2024, kita menargetkan 14 juta kunjungan wisman. Kita optimis di 2025, sektor pariwisata akan pulih seperti semula," ujar Sandiaga dalam acara Indonesia Tourism Outlook 2024, dikutip dari Detik.com pada Selasa, (28/11/2023).
Adapun berdasarkan laporan Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023/2024, sebanyak 76,19% pakar menilai kondisi pariwisata Indonesia saat ini sedang dalam proses pemulihan. Lebih lanjut, sebagian besar pakar (46,15%) yakin jika pengembangan destinasi pariwisata berkualitas dan inovatif memiliki peranan penting dalam pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia.
Daftar ini disusul oleh faktor meningkatnya peran teknologi yang mendukung sektor pariwisata dengan perolehan sebesar 43,59%. Faktor peningkatan pendapatan wisatawan domestik juga dinilai berpengaruh terhadap pertumbuhan pariwisata tanah air, lantaran meraih suara sebanyak 38,46%.
Sejalan dengan kunjungan wisman, sebanyak 71,79% pakar optimis bahwa pasar Asia Tenggara mampu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata tanah air. Ini sejalan dengan ucapan Menparekraf yang mengatakan bahwa perekonomian di wilayah Asia Tenggara relatif menguat selama 2023, yang turut mendorong peningkatan kunjungan wisman.
"Itu menjadi kabar baik yang akan berdampak terhadap peningkatan perjalanan wisatawan di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia. Hal ini terlihat dari pariwisata Indonesia yang tahun ini mengalami percepatan kebangkitan. Kita semula menetapkan target kunjungan 7,6 juta wisman, kemudian dinaikkan menjadi 8,5 juta, dan tahun ini kita akan memperoleh 11 juta kunjungan," ungkap Sandiaga.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor