Mengukur Kesadaran Lingkungan Orang Indonesia Via Mesin Pencari Google

Laporan tahunan Google menunjukkan peningkatan minat orang Indonesia terhadap topik-topik lingkungan di sepanjang tahun 2022.

Mengukur Kesadaran Lingkungan Orang Indonesia  Via Mesin Pencari Google Ilustrasi Food Waste | Unsplash/simonpeel

Tak semua orang sadar bahwa buruknya kondisi lingkungan telah semakin menjadi. Tentu untuk mengetahui buruknya kondisi lingkungan, umumnya manusia melihat sendiri kejadian yang menciptakan konklusi di kepalanya bahwa bumi semakin tua dan perlu rawat jalan. Tapi tak semua manusia hidup dalam kondisi dan lokasi yang memang mempertontonkan kerusakan lingkungan, untuk itu kesadaran pentingnya merawat lingkungan bisa didapatkan dengan membaca dan belajar tentang apa yang terjadi di luar sana.

Dalam laporan tahunan Google yang berjudul “Think With Google - Year In Search 2022” edisi Indonesia, Google berhasil mencatatkan beberapa kata kunci pencarian topik lingkungan yang mengalami peningkatan dan semakin sering dicari oleh orang Indonesia.

Persentase Peningkatan Pencarian Topik Lingkungan di Indonesia Pada Mesin Pencari Google | Goodstats
Persentase Peningkatan Pencarian Topik Lingkungan di Indonesia Pada Mesin Pencari Google | Goodstats

Dalam laporan setebal 85 halaman itu, Google mencatat bahwa pencarian topik electric vehicle atau kendaraan listrik meningkat hingga 80 persen di Indonesia. Hal ini juga dapat menjadi angin segar untuk pemerintah Indonesia yang mencanangkan rencana migrasi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Minimal, dengan peningkatan ini masyarakat Indonesia sudah semakin mengerti perihal kendaraan listrik, meski arah responsnya belum diketahui menuju positif atau negatif.

Selain itu, terjadi juga lonjakan pencarian sebesar 60 persen pada topik sustainability atau keberlanjutan. Untuk diketahui, konsep keberlanjutan sendiri bisa diterapkan pada berbagai sektor, mulai dari hal sebesar kelapa sawit hingga fesyen dan packaging produk. 

Sementara itu, Google juga mencatat bahwa terjadi lonjakan lebih dari 50 persen pada topik carbon footprint atau jejak karbon di Indonesia. Dalam waktu yang sama, ketertarikan orang Indonesia untuk mencari topik food waste atau limbah makanan juga meningkat lebih dari 40 persen. 

Peningkatan minat orang Indonesia terhadap topik carbon footprint patut diacungi jempol. Dengan demikian, semakin banyak orang Indonesia yang paham tentang dampak jejak karbon yang menjadi salah satu faktor utama rusaknya lingkungan serta banyaknya yang negara kalang kabut buru-buru menyiapkan mitigasi dan komitmen kebijakan iklim. 

Begitu pula dengan topik food waste, sebagai negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbanyak di dunia, sudah seharusnya masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya dampak limbah makanan mereka sehari hari.

Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook