Ikigai: Budaya Hidup yang Membuat Orang Jepang Jadi Paling Bahagia di Dunia

Orang Jepang diklaim menganggap kebahagiaan sebagai hal terpenting dalam hidup. Lantas bagaimana kuncinya?

Ikigai: Budaya Hidup yang Membuat Orang Jepang Jadi Paling Bahagia di Dunia Budaya ikigai jadi kunci orang Jepang mempertahankan kebahagiaan (Akson/Unsplash)

Menurut survei yang dilakukan oleh Statista Consumer Insights yang dirilis pada World Happiness Day 2024, kebahagiaan adalah salah satu aspek terpenting dalam hidup bagi banyak orang di seluruh dunia.

Negara yang menganggap kebahagiaan sebagai hal penting dalam hidup (Statista/GoodStats)

Survei yang dilakukan pada responden berusia 18-64 tahun di 10 negara ini menemukan fakta bahwa 77% responden di Jepang menganggap kebahagiaan sebagai salah satu dari tiga aspek terpenting dalam hidup.

Sementara itu, Korea Selatan (67%) dan Prancis (47%) memiliki persentase responden yang mengatakan bahwa kebahagiaan adalah aspek terpenting dalam hidup tertinggi kedua dan ketiga setelah Jepang.

Survei tersebut juga menemukan variasi yang signifikan di seluruh negara. Negara-negara lain yang disurvei termasuk Amerika Serikat (28%), Inggris (27%), Jerman (23%), dan Brasil (22%).

Mengenal Konsep Ikigai dari Jepang

Terdapat beberapa alasan mengapa budaya sebagian besar masyarakat lokal di Jepang menganggap kebahagiaan sebagai hal yang penting dalam hidup.

Pertama, budaya kerja Jepang yang dikenal karena bisa sangat menuntut. Mungkin orang Jepang lebih menghargai waktu luang mereka karena mereka bekerja sangat keras.

Kedua, adanya Ikigai, sebuah konsep dari Jepang yang secara harfiah diterjemahkan menjadi "alasan hidup", telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.

Lebih dari sekadar menemukan kesenangan, Ikigai mendorong masyarakat Jepang untuk menemukan persimpangan antara passion, profession (pekerjaan), vocation (panggilan), dan mission (misi).

Dengan kata lain, Ikigai membantu kita menemukan sweet spot di mana apa yang kita sukai, apa keahlian kita, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang dapat menghasilkan uang berpadu menjadi tujuan hidup yang bermakna.

Empat Pilar Ikigai

Ikigai didasarkan pada empat pilar utama:

  1. Passion (Gai)

    Gai mewakili hal-hal yang kita sukai dan membuat kita bersemangat. Ini adalah aktivitas yang kita lakukan karena kita menikmatinya, bukan karena tekanan eksternal. Gai bisa berupa apa saja, dari mengejar hobi favorit kita hingga membantu orang lain.
  2. Profession (Shoku)

    Shoku mewakili keterampilan dan pengetahuan yang kita miliki dan yang dapat kita gunakan untuk mencari nafkah. Ini adalah hal-hal yang kita pandai lakukan dan yang dapat kita tawarkan kepada dunia kerja.
  3. Vocation (Shogo)

    Shogo mewakili hal-hal yang dibutuhkan dunia. Ini adalah kontribusi yang dapat kita buat untuk masyarakat dan bagaimana kita dapat menggunakan keterampilan kita untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
  4. Mission (Ri)

    Ri mewakili apa yang dapat kita hasilkan uang darinya. Hal ini adalah cara kita mengubah keterampilan dan passion kita menjadi aliran pendapatan yang berkelanjutan.

Ikigai bukanlah tujuan akhir yang statis. Ikigai seseorang dapat berubah seiring berjalannya waktu atau saat manusia memperoleh pengalaman baru dan mengembangkan keterampilan baru.

Hal yang paling penting adalah terus mencari persimpangan antara passion, profession, vocation, dan mission. Dengan terus mengejar Ikigai, kita dapat menjalani hidup yang lebih bermakna dan membahagiakan.

Penulis: Christian Noven Harjadi
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

6 Tips Merawat Laptop Gaming Agar Awet dan Optimal

Perawatan laptop gaming yang tepat sangat diperlukan supaya tetap awet dan optimal dalam jangka waktu lama. Brikut adalah berbagai cara merawat laptop gaming.

Jawa Timur Keluar Sebagai Juara Umum OSN SMA/MA 2024

Jawa Timur berhasil menjadi juara umum OSN 2024 dengan 56 total medali, 44 di antaranya berasal dari jenjang SMA/MA sederajat.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook