Mencegah Banjir Lewat Langit: Berapa Biaya Operasi Modifikasi Cuaca di Jakarta?

Modifikasi cuaca kembali dipilih sebagai strategi jelang puncak hujan dan berbiaya tinggi setiap penerbangannya.

Mencegah Banjir Lewat Langit: Berapa Biaya Operasi Modifikasi Cuaca di Jakarta? Ilustrasi Analisis Curah Hujan | BMKG
Ukuran Fon:

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana kembali melakukan operasi modifikasi cuaca pada 5 sampai 10 November 2025 untuk mengurangi risiko banjir jelang puncak musim hujan.

Namun setiap satu sortie penerbangan TMC membutuhkan biaya besar, diperkirakan mencapai sekitar Rp200 juta sekali terbang sesuai estimasi BNPB.

DKI Lakukan Modifikasi Cuaca 5–10 November

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadwalkan operasi modifikasi cuaca pada 5 sampai 10 November 2025 untuk mengurangi curah hujan ekstrem yang berpotensi memicu banjir di wilayah Ibu Kota. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini akan dilakukan dengan metode penyemaian awan menggunakan pesawat yang membawa bahan higroskopis, seperti garam, untuk memaksa hujan turun lebih awal di wilayah yang aman. 

Menurut perhitungan BNPB, satu kali sortie penerbangan untuk TMC membutuhkan biaya sekitar Rp200 juta. 

Dengan potensi lebih dari satu sortie dalam sehari, maka anggaran mitigasi lewat modifikasi cuaca ini bisa menjadi salah satu pos penanganan banjir yang berbiaya tinggi namun dinilai perlu dilakukan jelang puncak musim hujan.

Bagaimana Cara Kerja TMC?

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bekerja dengan menyasar awan target yang terdeteksi memiliki potensi hujan melalui radar cuaca BMKG. 

Pesawat kemudian membawa bahan higroskopis seperti garam untuk ditebar pada koordinat tertentu, sehingga proses kondensasi dalam awan dipercepat dan hujan turun lebih cepat atau dialihkan ke lokasi yang lebih aman. 

Pada musim kemarau, teknik ini dipakai untuk menambahkan curah hujan demi mengisi waduk dan suplai air baku, sementara di musim hujan teknik yang sama bisa dipakai untuk mengurangi risiko banjir dengan mengosongkan hujan sebelum awan mencapai daratan padat penduduk. 

Keseluruhan proses ini dilakukan secara terintegrasi oleh BMKG, BNPB dan TNI AU yang bertugas menyediakan data awan, perencanaan rute terbang, hingga eksekusi penyemaian di udara.

Perbandingan Teknik Modifikasi Cuaca Negara Lain

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana kembali melakukan operasi modifikasi cuaca pada 5 sampai 10 November 2025 untuk mengurangi risiko banjir jelang puncak musim hujan.  Namun setiap satu sortie penerbangan TMC membutuhkan biaya besar, diperkirakan mencapai sekitar Rp200 juta sekali terbang sesuai estimasi BNPB.  DKI Lakukan Modifikasi Cuaca 5–10 November  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadwalkan operasi modifikasi cuaca pada 5 sampai 10 November 2025 untuk mengurangi curah hujan ekstrem yang berpotensi memicu banjir di wilayah Ibu Kota. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini akan dilakukan dengan metode penyemaian awan menggunakan pesawat yang membawa bahan higroskopis, seperti garam, untuk memaksa hujan turun lebih awal di wilayah yang aman.   Menurut perhitungan BNPB, satu kali sortie penerbangan untuk TMC membutuhkan biaya sekitar Rp200 juta.   Dengan potensi lebih dari satu sortie dalam sehari, maka anggaran mitigasi lewat modifikasi cuaca ini bisa menjadi salah satu pos penanganan banjir yang berbiaya tinggi namun dinilai perlu dilakukan jelang puncak musim hujan.  Bagaimana Cara Kerja TMC?  Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bekerja dengan menyasar awan target yang terdeteksi memiliki potensi hujan melalui radar cuaca BMKG.   Pesawat kemudian membawa bahan higroskopis seperti garam untuk ditebar pada koordinat tertentu, sehingga proses kondensasi dalam awan dipercepat dan hujan turun lebih cepat atau dialihkan ke lokasi yang lebih aman.   Pada musim kemarau, teknik ini dipakai untuk menambahkan curah hujan demi mengisi waduk dan suplai air baku, sementara di musim hujan teknik yang sama bisa dipakai untuk mengurangi risiko banjir dengan mengosongkan hujan sebelum awan mencapai daratan padat penduduk.   Keseluruhan proses ini dilakukan secara terintegrasi oleh BMKG, BNPB dan TNI AU yang bertugas menyediakan data awan, perencanaan rute terbang, hingga eksekusi penyemaian di udara.  Perbandingan Teknik Modifikasi Cuaca Negara Lain  5 Negada dengan Perbandingan Teknik Modifikasi Cuaca | GoodStats  Lima negara besar di dunia saat ini menjalankan teknik modifikasi cuaca dengan pendekatan berbeda sesuai kebutuhan dan karakter iklimnya.   China memusatkan fokus pada penyemaian awan dengan kristal iodida perak untuk menurunkan hujan ke waduk-waduk kritis di jalur Sungai Yangtze yang menghidupi ratusan juta penduduk.   Amerika Serikat memilih pendekatan jauh lebih ekstrem lewat geoengineering SCoPEx, yaitu meredupkan sinar matahari di stratosfer menggunakan partikel kalsium karbonat agar suhu panas dapat ditekan.   Rusia pernah menggelontorkan dana hingga USD1,3 juta untuk memaksa hujan turun lebih awal, sehingga di hari tertentu wilayah di ibu kota tetap kering ketika perayaan kenegaraan digelar.   Jepang memilih membangun generator hujan buatan seperti di Stasiun Asap Ogouchi untuk menambah pasokan air bendungan, terutama ketika musim kering berkepanjangan.   Di Indonesia sendiri, metode TMC dilakukan melalui dua cara, yaitu dari darat mekanisme persaingan dan dari udara mekanisme lompatan dengan menarget awan dan mempercepat kondensasi.  Meski dari sisi biaya yang sangat besar, modifikasi cuaca kini menjadi salah satu ikhtiar mitigasi banjir yang paling dapat dieksekusi cepat menjelang puncak musim hujan.   Namun efektivitas jangka panjang tetap membutuhkan evaluasi ilmiah, transparansi biaya, serta penguatan kapasitas tata kelola risiko iklim di tingkat daerah maupun nasional.
5 Negada dengan Perbandingan Teknik Modifikasi Cuaca | GoodStats

Lima negara besar di dunia saat ini menjalankan teknik modifikasi cuaca dengan pendekatan berbeda sesuai kebutuhan dan karakter iklimnya. 

China memusatkan fokus pada penyemaian awan dengan kristal iodida perak untuk menurunkan hujan ke waduk-waduk kritis di jalur Sungai Yangtze yang menghidupi ratusan juta penduduk. 

Amerika Serikat memilih pendekatan jauh lebih ekstrem lewat geoengineering SCoPEx, yaitu meredupkan sinar matahari di stratosfer menggunakan partikel kalsium karbonat agar suhu panas dapat ditekan. 

Rusia pernah menggelontorkan dana hingga USD1,3 juta untuk memaksa hujan turun lebih awal, sehingga di hari tertentu wilayah di ibu kota tetap kering ketika perayaan kenegaraan digelar. 

Jepang memilih membangun generator hujan buatan seperti di Stasiun Asap Ogouchi untuk menambah pasokan air bendungan, terutama ketika musim kering berkepanjangan. 

Di Indonesia sendiri, metode TMC dilakukan melalui dua cara, yaitu dari darat mekanisme persaingan dan dari udara mekanisme lompatan dengan menarget awan dan mempercepat kondensasi.

Meski dari sisi biaya yang sangat besar, modifikasi cuaca kini menjadi salah satu ikhtiar mitigasi banjir yang paling dapat dieksekusi cepat menjelang puncak musim hujan. 

Namun efektivitas jangka panjang tetap membutuhkan evaluasi ilmiah, transparansi biaya, serta penguatan kapasitas tata kelola risiko iklim di tingkat daerah maupun nasional.

Baca Juga: Top 10 Provinsi TKA 2025 untuk Jenjang SMA

Sumber:

https://bpbd.pontianak.go.id/informasi/berita/mengenal-apa-itu-modifikasi-cuaca-yang-sering-digunakan-untuk-mitigasi-bencana-dan-bagaimana-cara-kerjanya

Penulis: Angel Gavrila
Editor: Muhammad Sholeh

Konten Terkait

Daftar Gereja Terbesar di Indonesia, Ada yang Bisa Tampung Puluhan Ribu Jemaat

Gereja Bethany di Surabaya menjadi gereja terbesar di Indonesia, dengan kapasitas hingga 35.000 jemaat.

Gelombang 4 Meter Ancam Sejumlah Perairan, BMKG Imbau Waspada Area Pelayaran

BMKG memantau GRANT kategori 1, gelombang 1,25–4 meter di pesisir selatan Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook