Melihat Potensi Komoditas Karet Indonesia

Karet merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena produksi karet Indonesia cukup tinggi hingga menjadi nomor dua di dunia.

Melihat Potensi Komoditas Karet Indonesia Ilustrasi Getah Karet | TOGWT

Komoditas karet menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia. Pohon karet dapat tumbuh subur di Indonesia dan memiliki produktivitas yang baik. Secara fungsi, banyak negara-negara maju di luar negeri sebagai bahan baku berbagai industri. 

Menurut laporan International Rubber Study Group, Association of Natural Rubber Producing Country (ANRPC), dan Rubber Board, Indonesia menjadi negara produsen karet nomor dua tertinggi dalam skala global. Indonesia tercatat berhasil memproduksi 3 juta ton karet di tahun 2021. Sementara, Thailand menjadi nomor satu dalam produksi karet skala global dengan produksinya yang mencapai 4,8 juta ton pada 2021.

Jika dilihat secara year on year, berdasarkan buku statistik tahunan 2021 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, produksi karet Indonesia cenderung naik turun sejak tahun 2012 hingga tahun 2021. Tahun 2017  tercatat sebagai tahun dengan produksi karet tertinggi selama satu dekade ke belakang dengan total produksi di angka 3,68 juta ton. Namun, meskipun cenderung naik turun, di tahun 2021 total produksi karet Indonesia berada di angka 3,12 juta ton dan selalu berada di atas 3 juta ton sejak tahun 2012. 

Jika dilihat berdasarkan jenis kebun, perkebunan rakyat cenderung selalu menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan perkebunan besar sejak tahun 2016. Pada tahun 2016, produksi karet dari perkebunan besar berada di angka 603.2 ribu ton dengan total produksi 3357,9 juta dan 2,7 jutanya produksi karetnya berasal dari perkebunan rakyat. Dominasi produksi dari perkebunan rakyat terus berlanjut hingga tahun 2021.

Sama halnya dengan produksi, tentu produksi yang tinggi cenderung disebabkan oleh luasnya area tanam. Dalam aspek luas area tanam, kebun karet dari perkebunan rakyat juga lebih banyak dari pada kepemilikan perusahaan besar. Di tahun 2021, total perkebunan karet Indonesia berada di angka 3,7 juta hektare dan 3,4 jutanya berasal dari perkebunan rakyat. Sementara sisanya, yakni 354 ribu hektar adalah milik perusahaan besar.

Tentu julukan karet sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia tak datang secara cuma-cuma. Menurut data Kementerian Pertanian, hal ini bisa terjadi karena volume ekspor karet juga cukup tinggi. Di tahun 2020, tercatat volume ekspor karet berada di angka 2,8 juta ton. Meski belum pernah menyentuh angka tiga ton sejak tahun 2011. Di tahun 2017, volume ekspor karet pernah berada di angka 2,99 juta ton sedikit lagi untuk menyentuh angka tiga. 

Nilai ekspor karet Indonesia juga cenderung tinggi setiap tahunnya. di tahun 2017 nilai ekspor karet Indonesia pernah berada di angka 5,1 miliar dollar. Sementara di tahun 2021, nilai ekspor Indonesia berada di angka 4 miliar dollar. 

Seperti yang disinggung pada alinea pertama, karet adalah komoditas yang penting dalam industri global. Indonesia sebagai negara dengan produksi karet nomor dua paling tinggi se-dunia rupanya tak banyak mengonsumsi karet dalam industrinya. Tercatat dalam laporan European Tyre & Rubber Manufacturers Association (ETRMA) dan Rubber Study Group, justru Cina yang menjadi konsumen karet tertinggi sedunia. Konsumsi karet Cina diperkirakan mencapai 43 persen dari seluruh konsumsi karet se-dunia pada tahun 2020. 

Persentase tersebut disusul oleh India dan negara-negara Uni Eropa dengan konsumsi karet tahunan pada tahun 2020 mencapai 8 persen dari konsumsi karet global. Negara-negara seperti Thailand, Amerika Serikat, Jepang juga muncul dalam daftar negara dengan konsumsi karet tertinggi di dunia. Sementara 24 persen sisanya, adalah konsumsi karet dari negara-negara lain.

Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook