Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada tahun 2022 mulai mengalami perbaikan setelah sempat tertekan oleh pandemi Covid-19 2020 lalu.
Tercatat, IPM Indonesia tumbuh sebesar 0,86% di tahun 2022, yang mana angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 lalu yang hanya tumbuh 0,03%. Ini bahkan melebihi pertumbuhan sebelum masa pandemi Covid-19 pada 2019, yang hanya tumbuh sebesar 0,74%.
“Perbaikan IPM Indonesia 2022 terutama didorong oleh peningkatan dimensi standar hidup layak yang diwakili oleh variabel pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan,” tulis BPS dalam laporannya.
Lebih lanjut, IPM menjadi salah satu tolok ukur dalam menilai kesejahteraan masyarakat di suatu negara dari berbagai dimensi. Untuk mengukur IPM di Indonesia, digunakan tiga dimensi yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Berdasarkan laporan BPS, perkembangan IPM 2022 di seluruh provinsi di tanah air tercatat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. BPS memaparkan, terdapat sepuluh provinsi yang memiliki skor IPM di atas nilai IPM nasional (72,91).
DKI Jakarta menempati peringkat pertama dengan skor IPM sebesar 81,65 poin pada tahun 2022. Disusul oleh DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau dengan skor IPM masing-masing senilai 80,64 poin, 77,44 poin, dan 76,46 poin.
Selanjutnya, ada Provinsi Bali di urutan kelima dengan skor IPM 2022 mencapai 76,44 poin. Lalu, ada juga Sulawesi Utara dan Riau dengan skor IPM masing-masing sebesar 73,81 poin dan 73,52 poin menurut laporan BPS.
“Sepuluh provinsi dengan nilai IPM di atas IPM Nasional tersebut mengalami peningkatan pada ketiga komponen IPM,” jelas BPS.
Dilaporkan, komponen Usia Harapan Hidup (UHH) berkisar antara 69,90 tahun hingga 75,08 tahun. Kemudian, komponen Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) sekitar 12,62-15,65 tahun dan 8,69-11,31 tahun. Sementara, komponen pengeluaran riil per kapita berada pada rentang Rp11.130 hingga Rp18.520.
BPS menjelaskan, capaian IPM DKI Jakarta pada 2022 didorong oleh tingginya rata-rata lama sekolah dan besarnya pengeluaran riil per kapita. Kemudian, meskipun menduduki peringkat kedua, Provinsi DI Yogyakarta tercatat memiliki skor UHH dan HLS terbaik dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia.
Hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan IPM yang positif. Meski Papua masih menjadi provinsi yang memiliki nilai IPM terendah, yakni 61,39 pada 2022, namun angka ini tumbuh sebesar 1,27%.
“Hasil ini dipandang positif karena Provinsi Papua yang notabene berada di urutan terakhir berupaya keras untuk mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan manusia,” papar BPS.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Editor