Sektor tenaga kerja merupakan salah satu aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi dan sosial suatu negara. Di samping sumber daya alam, sumber daya manusia yang baik juga penting bagi kemajuan suatu negara.
Indonesia sebagai negara berkembang perlu memperhatikan kuantitas dan kualitas tenaga kerja untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Indonesia
Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI dalam Laporan Ketenagakerjaan dalam Data Edisi I Tahun 2024, angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Bukan Angkatan Kerja (BAK) adalah penduduk usia kerja (15 tahun atau lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
Berdasarkan laporan tersebut, terdapat 212.587.441 jiwa penduduk Indonesia yang termasuk ke dalam penduduk usia kerja. Kemudian, sebanyak 147.707.452 jiwa masuk ke dalam golongan angkatan kerja, dan 64.879.989 jiwa masuk ke dalam golongan bukan angkatan kerja.
Golongan angkatan kerja dapat dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan kegiatan utamanya, yaitu bekerja dan pengangguran. Sebanyak 139.852.377 jiwa penduduk Indonesia telah bekerja (65,79% penduduk usia kerja), dan 7.855.075 jiwa penduduk lainnya masuk ke dalam kategori pengangguran (3,69% penduduk usia kerja).
Golongan bukan angkatan kerja dapat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kegiatan utamanya, yaitu sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Sebanyak 15.796.562 jiwa penduduk Indonesia masih sekolah (7,43% penduduk usia kerja), 40.227.623 jiwa mengurus rumah tangga (18,92% penduduk usia kerja), dan 8.855.804 jiwa masuk ke dalam kategori lainnya (4,17% penduduk usia kerja).
Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jika dikelompokkan ke dalam tingkat pendidikan, penduduk usia kerja masih didominasi lulusan SD sebanyak 76.266.026 jiwa (35,88%). Selanjutnya, lulusan SMP sebanyak 45.521.388 jiwa (21,41%), lulusan SMU sebanyak 43.806.261 jiwa (20,61%), dan lulusan SMK sebanyak 24.302.359 jiwa (11,43%).
Penduduk usia kerja yang menempuh pendidikan tinggi sebanyak 22.691.407 jiwa (10,67%). Sebanyak 4.647.507 jiwa (2,19%) menempuh pendidikan Diploma I/II/III, dan sebanyak 18.043.900 jiwa (8,49%) menempuh pendidikan D IV/S1/S2/S3.
Berdasarkan tingkat pendidikan dan kegiatan utama, lulusan SD mendominasi penduduk usia kerja Indonesia yang telah bekerja. Sebanyak 24,22% (51.494.637 jiwa) dari penduduk usia kerja Indonesia merupakan lulusan SD yang telah bekerja.
Lulusan SMU dan SMP menyusul lulusan SD dalam hal partisipasi kerja. Sebanyak 28.326.603 jiwa (13,32% dari penduduk usia kerja) lulusan SMU, dan 24.844.729 (11,69% dari penduduk usia kerja) jiwa lulusan SMP telah memiliki pekerjaan.
Lulusan SMU dan SMK merupakan penyumbang terbesar pengangguran dalam penduduk usia kerja. Sebanyak 2.514.481 penduduk (1,18% dari penduduk usia kerja) lulusan SMU, dan 1.780.095 jiwa (0,84% dari penduduk usia kerja) lulusan SMK masih menganggur.
Baca Juga: Isu Pendidikan dan Ketenagakerjaan yang Menjadi Prioritas Pelaku Usaha RI
Penulis: Bintang Ridzky Alfathi
Editor: Editor