Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia tahun 2024 dijadwalkan pada bulan April, di mana warga negara Indonesia akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota legislatif tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Pemilu ini merupakan salah satu momen demokrasi terbesar di dunia dengan jumlah pemilih mencapai ratusan juta orang. Pemilihan umum ini menjadi penting karena menentukan arah kebijakan negara ke depan, melibatkan partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpin dan perwakilan mereka.
Menariknya, mayoritas pemilih dalam pemilu 2024 adalah anak muda. Dari data Komisi Pemilihan Umum, tercatat bahwa jumlah daftar pemilih tetap Indonesia mencapai 204.807.222 jiwa.
Dari jumlah tersebut, mayoritas pemilih berada dalam negeri, yaitu sebanyak 203.056.748 jiwa, sementara sebanyak 1.750.474 jiwa merupakan pemilih yang berada di luar negeri.
Pemilih muda yang berada di rentang usia 17 hingga 40 tahun menjadi pemilih yang mendominasi. Dari data yang dirilis, terdapat 106.358.447 jiwa pemilih muda, yang mencakup sekitar 52% dari total angka pemilih.
Rinciannya, pemilih berusia 17 tahun sebanyak 6.000 jiwa (0,003%), pemilih usia 18-30 tahun sebanyak 63.900.000 jiwa (31,23%), dan pemilih usia 31-40 tahun sebanyak 42.395.000 jiwa (20,70%).
Lebih Dari Separuh Anak Muda RI Tertarik Politik!
Menjadi penting untuk melihat seberapa optimis masyarakat muda Indonesia terhadap pemilu kali ini. Sebuah data dirilis oleh Katadata Insight Center, yang menyajikan data mengenai seberapa besar rasa optimisme anak muda Indonesia dalam dunia politik tanah air, terlebih di momen sebelum Pemilu 2024 ini.
Dalam data tersebut, dijelaskan bahwa sebanyak lebih dari setengah responden atau tepatnya di angka 52% anak muda Indonesia menyatakan bahwa ia tertarik dalam dunia perpolitikan Indonesia. Hal ini membawa optimisme akan keterlibatan masyarakat muda dalam pesta demokrasi yang akan datang. Sebaliknya, sebanyak 35,7% responden menyatakan bahwa ia tidak tertarik dengan dunia politik.
Selain itu, sebanyak 7,8% responden mengaku sangat tertarik dengan dunia politik, sementara 4,5% responden menyatakan sangat tidak tertarik dengan dunia politik.
Survei ini melibatkan 1005 responden yang tersebar di seluruh wilayah di tanah air.
Bahkan Lebih Dari Seperempat Anak Muda RI Ingin Jadi "Petugas Pemilu"
Sebuah rilis lanjutan dalam Katadata Insight Center menjelaskan tindakan apa yang diinginkan oleh anak muda Indonesia dalam dunia politik. Kali ini, jumlah responden berjumlah 601 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam rilis ini, ditemukan data bahwa 80,1% responden tertarik dalam mengikuti berbagai berita seputar politik Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, anak muda Indonesia mengakses berita politik melalui aplikasi berita atau laman berita online di gawai masing-masing.
Selanjutnya, 28,9% responden mengaku tertarik untuk mengawal pemilu. Hal yang dimaksud sebagai mengawal pemilu adalah dengan menjadi "petugas pemilu" seperti menjadi saksi, menjadi petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), atau komunitas kawal pemilu lainnya.
Kemudian, 15,9% responden menyatakan tertarik untuk menyatakan dukungan kepada partai politik atau politikus, dan sebanyak 8,7% responden menyatakan tertarik untuk menjadi anggota partai politik.
Terakhir, sebanyak 6,9% responden survei menyatakan tertarik untuk menjadi politisi dengan cara mendaftarkan diri sebagai calon legislatif.
Dalam Pemilu 2024 kali ini, anak muda dinilai sangat berperan penting dalam melancarkan pemilu untuk bersama-sama menentukan masa depan Indonesia. Pelaku politik Indonesia diharapkan lebih mendekati pemilih muda, demi kemajuan dan proses demokrasi di tanah air.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya