Masa Pinjam RSDC Wisma Atlet Resmi Habis di Akhir Tahun, Bagaimana Statistik Pasiennya Selama Ini?

RSDC Wisma Atlet setidaknya telah merawat sekitar 162.966 pasien sejak pertama kali beroperasi pada 23 Maret 2020 silam.

Masa Pinjam RSDC Wisma Atlet Resmi Habis di Akhir Tahun, Bagaimana Statistik Pasiennya Selama Ini? Potret RSDC Wisma Atlet dari pantauan udara | Sigid Kurniawan/ANTARA

Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan akan menghentikan operasional Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran per 31 Desember 2022. Hal tersebut tertuang dalam surat edaran BNPB no. B.404.N/KA BNPB/PD/01/02/11/202 yang ditandatangani langsung oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.

"Bersama ini kami sampaikan bahwa untuk operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga akan dihentikan operasionalnya per tanggal 31 Desember 2022," terang surat edaran tersebut (24/12).

Langkah ini dilakukan sehubungan dengan menurunnya kasus covid-19 di Indonesia secara signifikan, yang diikuti dengan angka keterisian kamar RSDC Wisma Atlet yang juga turun secara signifikan hingga akhir November 2022. Bahkan, per Sabtu (24/12) jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet tersisa empat pasien saja dengan rincian tiga bergejala ringan dan satu sisanya komorbid.

"Hunian wisma atlet untuk hari ini, pasien ada empat jadi sudah ada penurunan yang cukup signigikan dari beberapa hari yang lalu ini," ungkap Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Kolonel dr. Mintoro Sumego dilansir Detik (24/12).

Namun, penghentian operasional RSDC Wisma Atlet per 31 Desember nanti tidak akan sepenuhnya ditutup secara total. Akan ada satu tower yang disisakan sebagai langkah antisipasi apabila sewaktu-waktu kasus covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Hal tersebut diungkapkan oleh Letjen Suharyanto kepada CNN Indonesia (23/12).

Dijelaskan lebih lanjut oleh dr. Mintoro, satu tower yang nanti akan disiapkan sebagai langkah antisipasi tersebut adalah tower 6 karena pada tower tersebut memiliki peralatan yang baik dan mumpuni. Setidaknya terdapat sekitar 30 slot tempat tidur Unit Gawat Darurat (UGD), ruang ICU, intermediate, dan ruang HCU yang seluruhnya memiliki jumlah 90 tempat tidur pada tower 6. Total, terdapat 1.651 tempat tidur yang disiapkan di tower tersebut.

"Jadi kalau nanti ada pelonjakan, kita masih punya batas waktulah. Kalau misalnya ada pelonjakan per harinya, misalnya nanti ada 100, kita masih punya waktu lebih kurang dua minggu untuk persiapan selanjutnya," ujar dr. Mintoro.

Ratusan ribu nyawa telah diselamatkan

Berdasarkan data yang dilansir Perupadata (27/12) dari berbagai sumber, RSDC Wisma Atlet setidaknya telah merawat sekitar 162.966 pasien sejak pertama kali beroperasi pada 23 Maret 2020 silam. Dari angka tersebut, 97,2 persen atau sekitar 158 ribu orang merupakan pasien positif covid-19.

Statistik komposisi pasien di RSDC Wisma Atlet sejak pertama kali beroperasi | GoodStats

Sementara itu, 2,4 persen atau sekitar 3.900 orang yang dirawat di RS tersebut merupakan suspek dan 0,5 persen sisanya merupakan pasien kontak erat. 2,9 persen angka negatif covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet merupakan kebijakan pemerintah beberapa waktu lalu yang sempat meminta pasien suspek dan kontak erat tetap dirawat di RS, sebelum pada akhirnya disarankan untuk melakukan isolasi mandiri saja.

Statistik status akhir pasien RSDC Wisma Atlet sejak pertama kali beroperasi | GoodStats

Jika dilihat berdasarkan tingkat kesembuhannya, sepanjang kurang lebih dua tahun beroperasi RSDC Wisma Atlet telah menyelamatkan 95,5 persen orang yang dirawat atau sekitar 155 ribu pasien. Sementara itu, terdapat 0,4 persen atau sekitar 600-an orang dari total pasien yang dinyatakan meninggal.

Lebih lanjut, terdapat sekitar 1.900 orang atau 1,2 persen dari total pasien yang harus lanjut isolasi mandiri, 2,1 persen pasien atau sekitar 3.400-an orang suspek discarded, dan 0,8 persen sisanya dirujuk ke rumah sakit lain.

Pada 2021 lalu, RSDC Wisma Atlet membuka total lima tower-nya dengan kapasitas 7.894 tempat tidur pada gelombang delta Juli hingga Agustus 2021 lalu. Pada gelombang omicron yang terjadi Januari hingga Februari 2022, RSDC Wisma Atlet membuka empat tower dengan kapasitas tempat tidur 8.173 slot.

Kini, RSDC Wisma Atlet hanya membuka tiga tower-nya dengan kapasitas 3.801 tempat tidur dan hanya akan menyisakan satu tower per Januari mendatang dengan kapasitas 1.651 tempat tidur. Saat ini jumlah relawan yang masih bertugas di RSDC Wisma Atlet sebanyak 227 relawan dengan rincian 171 tenaga medis dan 56 tenaga nonmedis.

Sinyal pencabutan PPKM?

Tak hanya penghentian operasional RSDC Wisma Atlet, beberapa waktu lalu juga sempat timbul kabar bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan dicabut pada akhir tahun ini. Namun, hal tersebut langsung ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa pencabutan status tersebut masih menunggu kajian yang mendalam, terutama mencakup sero survei untuk melihat tingkat antibodi masyarakat.

"Belum, untuk PSBB, PPKM belum sampai di meja saya. Nanti kalau selesai, karena ini menyangkut sero survei, menyangkut kajian-kajian. Saya minta harus detail, jangan sampai keliru memutuskan sehingga sebaiknya kita sabar menunggu,” kata Presiden Joko Widodo dilansir situs resmi Presiden RI (26/12).

“Asal nanti sero survei kita sudah di atas 90 ya kita artinya imunitas kita sudah baik, ada apapun dari mana pun yang enggak ada masalah. Jadi tunggu kajian dari Kementerian kesehatan, dari para pakar epidemiolog semuanya agar memutuskannya nanti benar. Tergantung kajiannya kalau selesai kita harapkan akhir tahun ini selesai, dan sero survei dan kajiannya," lanjutnya.

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook