Kepadatan penduduk adalah ukuran yang menggambarkan jumlah penduduk yang tinggal di suatu wilayah per satuan luas. Hal ini biasanya dinyatakan dalam jumlah orang per kilometer persegi (km²).
Kepadatan penduduk menjadi indikator penting dalam memahami distribusi populasi dan dinamika sosial ekonomi suatu daerah. Tingkat kepadatan yang tinggi bisa menunjukkan adanya pusat ekonomi yang berkembang. Sementara itu, kepadatan yang rendah mungkin menunjukkan wilayah yang lebih rural atau kurang berkembang.
Kepadatan penduduk juga berhubungan dengan kualitas hidup, akses terhadap layanan publik, dan kebutuhan infrastruktur.
Kepadatan penduduk di Kalimantan Timur sangat bervariasi di setiap kabupaten dan kota. Wilayah ini memiliki luas yang besar dengan topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan.
Hal ini menyebabkan distribusi penduduk tidak merata. Beberapa daerah memiliki konsentrasi penduduk yang lebih tinggi, terutama di kota-kota besar atau daerah yang berkembang sebagai pusat ekonomi dan industri.
Sebaliknya, ada juga daerah dengan kepadatan penduduk yang rendah, yang biasanya terletak di wilayah pedalaman atau daerah yang sulit diakses.
Perbedaan kepadatan penduduk di Kalimantan Timur dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk potensi ekonomi, infrastruktur, dan ketersediaan sumber daya alam.
Data kepadatan penduduk Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2024 menunjukkan variasi yang signifikan di antara kota dan kabupaten. Kota Balikpapan memiliki kepadatan penduduk tertinggi, mencapai 1.407 jiwa per km².
Hal ini tidak mengherankan, mengingat Balikpapan adalah salah satu pusat ekonomi utama di provinsi ini, dengan berbagai fasilitas publik, perdagangan, dan industri yang menarik banyak penduduk untuk tinggal di sana.
Samarinda, sebagai ibu kota provinsi, juga memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, yaitu 1.197 jiwa per km². Kota ini berperan penting sebagai pusat pemerintahan dan pendidikan, yang berkontribusi terhadap tingginya konsentrasi penduduk.
Bontang, dengan kepadatan penduduk 1.171 jiwa per km², mengikuti pola yang mirip, didukung oleh keberadaan industri besar seperti pabrik pupuk dan gas alam.
Sementara itu, Penajam Paser Utara memiliki kepadatan penduduk 84 jiwa per km², sementara Kutai Kartanegara, meskipun luas wilayahnya besar, hanya memiliki 29 jiwa per km².
Kepadatan penduduk yang rendah ini menunjukkan bahwa wilayah-wilayah tersebut lebih banyak dihuni oleh daerah pedesaan dan agraris.
Lebih jauh ke pedalaman, daerah-daerah seperti Paser, Kutai Timur, Kutai Barat, Berau, dan Mahakam Ulu menunjukkan kepadatan penduduk yang sangat rendah, masing-masing hanya 27, 15, 13, 12, dan 2 jiwa per km².
Rendahnya kepadatan penduduk di daerah-daerah ini dapat disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur, aksesibilitas, dan mungkin juga potensi ekonomi yang belum sepenuhnya tergarap.
Secara keseluruhan, data ini menggambarkan tantangan dalam pemerataan pembangunan di Kalimantan Timur, sekaligus menunjukkan potensi besar yang belum terkelola di beberapa wilayah.
Baca Juga: 10 Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak 2024, Indonesia Nomor Berapa?
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor