Lebih dari Satu Tahun Serangan Israel ke Gaza

Sudah setahun berlalu sejak konflik bersenjata antara Israel dan Palestina memuncak.

Lebih dari Satu Tahun Serangan Israel ke Gaza Warga Gaza Sholat Idul Fitri | Getty Images

Sudah setahun berlalu sejak konflik bersenjata antara Israel dan Palestina memuncak kembali pada 7 Oktober 2023. Perang ini tidak hanya membawa penderitaan yang mendalam bagi warga sipil, tetapi juga menghancurkan infrastruktur di Gaza, mengakibatkan ribuan korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan masif di seluruh wilayah tersebut.

Korban yang Berjatuhan

Jumlah Korban Luka dan Tewas Setelah Satu Tahun Serangan Israel ke Palestina
Jumlah korban luka hingga tewas setelah satu tahun serangan Israel ke Palestina | GoodStats

Sejak awal konflik, serangan militer Israel telah menyebabkan kerugian besar di kalangan warga Palestina. Menurut data dari Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), lebih dari 41.689 warga Palestina kehilangan nyawa, sementara sekitar 96.625 orang terluka. Kondisi semakin diperburuk dengan hilangnya lebih dari 10.000 warga yang diduga masih terperangkap di bawah puing-puing bangunan yang hancur.

Korban jiwa dari kalangan anak-anak sangat memprihatinkan. Sekitar 42% korban tewas adalah anak-anak, dengan 171 bayi baru lahir meninggal segera setelah dilahirkan. Selain itu, 25.973 anak kehilangan satu atau kedua orang tua mereka akibat perang ini. Serangan besar juga menargetkan warga sipil di Beit Lahiya, Gaza Utara, di mana 87 warga tewas dalam serangan udara Israel dalam satu malam.

Di pihak Israel, data menunjukkan 1.200 orang tewas dan 5.432 lainnya terluka selama konflik berlangsung, yang sebagian besar akibat serangan balasan dari kelompok militan di Gaza.

Blokade ketat yang diberlakukan Israel memperparah kondisi di Gaza. Penutupan titik penyeberangan selama berbulan-bulan menyebabkan kelangkaan bahan pangan dan obat-obatan. Data menunjukkan 36 warga Palestina meninggal karena kelaparan dan kekurangan gizi, sementara 3.500 anak terancam mengalami nasib serupa. Krisis ini juga berdampak pada 10.000 pasien kanker yang tak bisa mendapatkan perawatan, serta ribuan pasien lain yang membutuhkan pengobatan di luar wilayah Gaza.

Baca Juga: OIC Desak Investigasi Atas Perlakuan Israel Terhadap Tahanan Palestina

Infrastruktur yang Rusak

Kerusakan Infrastruktur Serangan Israel ke Palestina
Kerusakan infrastruktur serangan Israel ke Palestina selama satu tahun lebih | GoodStats

Serangan militer Israel tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga merusak infrastruktur vital di Gaza. Data menunjukkan lebih dari 200.000 rumah rusak sebagian, dan 150.000 rumah hancur total, membuat 80.000 rumah lainnya tidak lagi layak huni.

Selain itu, berbagai fasilitas umum dan layanan publik turut menjadi sasaran:

  • 611 masjid hancur, dengan 214 lainnya rusak sebagian.
  • 201 kantor publik, 206 monumen bersejarah, dan 36 fasilitas olahraga juga tidak luput dari serangan.
  • Jaringan listrik sepanjang 3.130 kilometer dan 330.000 meter pipa air mengalami kerusakan parah, membuat akses terhadap air bersih dan listrik nyaris mustahil.

Kerusakan ini meninggalkan Gaza dalam kondisi yang hampir tidak layak huni, dengan 90% infrastrukturnya rusak berat.

Rumah sakit dan layanan kesehatan menjadi sasaran langsung selama perang ini. Sebanyak 34 rumah sakit dan 80 pusat kesehatan tidak lagi berfungsi, dan 986 petugas kesehatan tewas. Serangan ini melanggar hukum internasional, memperburuk krisis kesehatan di Gaza.

Selain itu, 125 sekolah hancur dan 337 lainnya rusak sebagian, menyebabkan 93% institusi pendidikan di Gaza tidak beroperasi. Sekitar 11.500 siswa dan 750 guru serta staf pendidikan kehilangan nyawa dalam konflik ini.

Tanggapan Internasional dan Peran PBB

Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan sejumlah resolusi, termasuk Resolusi DK PBB nomor 2728 dan 2735, yang menyerukan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan. Namun, seruan ini diabaikan oleh Israel, yang terus melanjutkan serangannya. Negara-negara seperti Prancis mulai menunjukkan ketidakpuasan atas kebijakan Israel. Presiden Emmanuel Macron bahkan menyerukan penghentian pasokan senjata ke Israel, meski sebelumnya Prancis adalah sekutu dekat dalam awal konflik.

Setahun setelah serangan dimulai, Gaza masih terpuruk dalam krisis kemanusiaan dan kehancuran. Dengan ribuan korban jiwa dan infrastruktur yang nyaris lumpuh, kehidupan di Gaza berada di ambang kehancuran total. Blokade ketat, krisis kesehatan, dan ketidakpastian politik menambah penderitaan warga sipil, sementara komunitas internasional terus mendesak penghentian kekerasan dan solusi damai.

Tantangan besar menanti jika komunitas internasional dan PBB gagal mengambil langkah konkret untuk menghentikan perang dan memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak. Hingga kini, Gaza tetap menjadi saksi bisu atas tragedi kemanusiaan yang masih berlangsung.

Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Jadi Salah Satu Isu yang Paling Banyak Dimanipulasi di Internet

Penulis: Daffa Shiddiq Al-Fajri
Editor: Editor

Konten Terkait

Naik Daun Tren Dua Seleb Internet: Moo Deng dan Pesto

Dua selebritas baru tengah mencuri perhatian netizen di seluruh dunia: Pesto, bayi penguin raksasa dari Melbourne dan Moo Deng, kuda nil kerdil dari Thailand

OIC Desak Investigasi Atas Perlakuan Israel Terhadap Tahanan Palestina

Kasus kemanusiaan terhadap tahanan di Palestina menarik simpati dunia. OIC mulai memainkan perannya sebagai pendukung kedamaian global.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook