Kopi Luwak Masuk Deretan Kopi Termahal di Dunia, Apa Saja Lainnya?

Terdapat banyak faktor yang memengaruhi kualitas dan harga kopi, mulai dari penanaman, pengolahan, hingga pembuatan menjadi secangkir kopi.

Kopi Luwak Masuk Deretan Kopi Termahal di Dunia, Apa Saja Lainnya? Ilustrasi Kopi Luwak | Adobe Stock

Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dinikmati di seluruh dunia, dengan keberagaman jenis yang mencerminkan kekayaan budaya dan cita rasa dari berbagai belahan dunia.

Setiap jenis kopi memiliki karakteristik unik yang membedakannya, mulai dari aroma, rasa, hingga tekstur. Keunikan ini sering kali menjadi daya tarik utama bagi para pecinta kopi yang senantiasa mencari pengalaman baru dalam setiap tegukan.

Kualitas kopi tidak hanya ditentukan oleh jenisnya, tetapi juga oleh berbagai faktor yang memengaruhi proses dari biji hingga cangkir. Mulai dari lokasi penanaman, ketinggian, jenis tanah, hingga teknik pengolahan dan penyeduhan, semua elemen ini memiliki peran penting dalam menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Bahkan, perbedaan kecil dalam proses pengolahan bisa berdampak signifikan pada hasil akhir rasa kopi.

Kualitas kopi juga memiliki korelasi yang erat dengan harganya. Kopi dengan kualitas premium biasanya membutuhkan perawatan ekstra dan proses yang lebih rumit, sehingga nilainya pun lebih tinggi di pasar. Sebaliknya, kopi dengan kualitas standar cenderung lebih terjangkau karena proses produksinya yang lebih sederhana.

Hal ini menciptakan keragaman harga yang mencerminkan perjalanan panjang setiap biji kopi dari ladang hingga meja konsumen. 

Ospina Dynasty menjadi kopi termahal di dunia seharga US$1.500 per 0,5kg | GoodStats

Berdasarkan laporan Luxhabitat, kopi Ospina Dynasty menempati peringkat pertama sebagai kopi termahal di dunia dengan harga mencapai US$1.500 untuk 0,5 kg. Harga yang sangat tinggi ini mencerminkan proses produksi yang eksklusif dan kualitas luar biasa dari kopi tersebut, menjadikannya simbol kemewahan di dunia kopi.

Di peringkat kedua, kopi Panama Geisha dihargai US$600 untuk 0,5 kg. Kopi ini terkenal dengan cita rasanya yang unik dan kompleks, serta ketersediaannya yang terbatas, sehingga sering kali menjadi incaran para penikmat kopi kelas atas.

Selanjutnya, kopi Finca El Injerto dan Black Ivory memiliki harga yang sama, yakni US$500 untuk 0,5 kg. Kedua kopi ini menawarkan pengalaman rasa yang khas dan berkelas. Finca El Injerto dikenal berasal dari biji kopi pilihan, sementara Black Ivory menarik perhatian karena proses fermentasinya yang unik melibatkan gajah.

Kopi Hacienda La Esmeralda menempati posisi berikutnya dengan harga US$350 untuk 0,5 kg. Kopi ini sangat dihargai karena ditanam di dataran tinggi dengan kondisi iklim yang ideal, menghasilkan rasa yang istimewa dan berbeda.

Kopi Luwak asal Indonesia dihargai US$160 untuk 0,5 kg. Kopi ini dikenal di seluruh dunia karena proses produksinya yang melibatkan hewan luwak, menjadikannya salah satu kopi paling ikonik dengan rasa yang khas.

Berikutnya, kopi dari St. Helena oleh Napoleon Estate dijual dengan harga US$145 untuk 0,5 kg. Kopi ini terkenal karena ditanam di pulau terpencil St. Helena, yang memberikan rasa unik hasil pengaruh iklim maritimnya.

Terakhir, Blue Mountain Peaberry, yang dihargai US$100 untuk 0,5 kg, adalah salah satu kopi premium yang berasal dari pegunungan Jamaika. Kopi ini memiliki profil rasa halus yang menjadi favorit banyak pecinta kopi di seluruh dunia.

Rangkaian harga ini menunjukkan bahwa kualitas, proses produksi, dan kelangkaan sangat memengaruhi nilai jual kopi. Semakin unik dan rumit prosesnya, semakin tinggi pula apresiasi yang diberikan kepada kopi tersebut, baik dari segi rasa maupun harga.

Baca Juga: Survei GoodStats: Kopi Jadi Bagian dari Kehidupan Masyarakat Indonesia

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Tenaga Kerja Asing di RI Melonjak jadi 168 Ribu pada 2023, Sulteng jadi Tujuan Utama

BPS mencatat ada sebanyak 168.048 orang TKA yang bekerja di Indonesia pada 2023, naik cukup signifikan dari 133.327 orang pada 2022.

58% Penduduk RI Merasa Kondisi Ekonomi Indonesia Baik-Baik Saja

Perbedaan pandangan ini wajar terjadi, karena masyarakat memiliki latar belakang, kebutuhan, dan pengalaman ekonomi yang tidak sama.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook