Jumlah Penonton TV Menurun, Bagaimana Indeks Kualitasnya?

Indeks ini mencerminkan dinamika persaingan industri pertelevisian, di mana kualitas tayangan berita menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan.

Jumlah Penonton TV Menurun, Bagaimana Indeks Kualitasnya? Ilustrasi Gedung TVRI | Istimewa

Pergeseran pola konsumsi media, terutama di kalangan generasi muda, telah membuat jumlah penonton TVRI menjadi tidak menentu. Sebagai stasiun televisi yang telah menjadi bagian dari sejarah panjang pertelevisian di Indonesia, hal ini menjadi tantangan besar bagi TVRI di era digital ini.

Di masa lalu, TVRI dikenal sebagai satu-satunya sumber informasi visual bagi masyarakat Indonesia. Namun, dengan munculnya berbagai platform digital dan stasiun televisi swasta, pilihan masyarakat untuk mengakses informasi dan hiburan menjadi semakin beragam.

Hal ini berdampak pada peralihan audiens, yang kini lebih banyak mengonsumsi konten melalui internet dan layanan streaming.

Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia (TVRI) Iman Brotoseno turut menyampaikan bahwa jumlah penonton TV di Indonesia menurun sekitar 8% per tahun selama 3 tahun terakhir. TVRI sebagai stasiun TV tertua di Indonesia pun turut mengalami dampaknya.

“Setiap tahun penonton televisi menurun, dalam kurun waktu 3 tahun ini saja jumlah penurunan jika dihitung ada sekitar 8% setiap tahunnya,” tutur Iman, mengutip Antara.

Meskipun demikian, TVRI tetap berupaya mempertahankan relevansinya dengan melakukan berbagai inovasi, seperti memperbarui program-program yang ditayangkan serta mengembangkan platform digitalnya.

Indeks kualitas program berita, TVRI masuk 3 besar | GoodStats

Meskipun jumlah penonton TVRI saat ini tidak menentu, hal tersebut tidak menghalangi stasiun televisi ini untuk terus menjaga kualitas tayangan beritanya.

Berdasarkan data dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk periode pertama tahun 2024, TVRI berhasil mendapatkan indeks kualitas program berita yang cukup tinggi, yaitu 3,36.

Angka ini menempatkan TVRI di posisi ketiga, hanya sedikit di bawah RTV dan SCTV, yang masing-masing memperoleh indeks 3,43 dan 3,37.

Sementara itu, Kompas TV dan Trans TV, masing-masing dengan indeks 3,34, menunjukkan bahwa mereka juga berhasil mempertahankan standar kualitas berita yang kompetitif.

Di sisi lain, stasiun-stasiun seperti Indosiar (3,32), NET. (3,30), dan Metro TV (3,28) meskipun berada di posisi menengah, tetap memperlihatkan upaya yang signifikan dalam menyajikan berita yang bermutu untuk dinikmati penonton setianya.

Namun, beberapa stasiun televisi seperti RCTI (3,25), Trans 7 (3,24), dan TV One (3,23) memiliki peringkat yang sedikit lebih rendah dibanding kompetitornya, menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan dalam menjaga kualitas program berita mereka.

GTV, iNews, dan MNC TV menempati posisi paling bawah dalam daftar ini dengan indeks masing-masing 3,22, 3,18, dan 3,15.

Pencapaian TVRI yang cukup memuaskan ini menunjukkan bahwa meskipun dihadapkan dengan tantangan dalam mempertahankan jumlah penonton di era digital, komitmen mereka terhadap penyajian informasi yang berkualitas tetap kuat.

TVRI terus berupaya memenuhi standar jurnalistik yang tinggi dan menyajikan berita yang akurat dan informatif kepada masyarakat.

Dengan demikian, TVRI berhasil menunjukkan bahwa kualitas tayangan tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah penonton, melainkan merupakan hasil dari dedikasi terhadap integritas jurnalistik.

Kualitas ini menjadi salah satu alasan mengapa TVRI tetap relevan di tengah persaingan yang ketat dengan stasiun televisi lainnya.

Indeks yang tinggi ini juga menjadi bukti bahwa TVRI masih dipercaya sebagai sumber berita yang dapat diandalkan oleh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Jumlah Stasiun TVRI Capai 158 Stasiun di 2023

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Anak Disabilitas Indonesia Banyak yang Tidak Lanjut Sekolah

Proporsi anak disabilitas yang tidak sekolah tercatat jauh lebih tinggi ketimbang anak nondisabilitas.

Tren Kasus Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Naik dalam 4 Tahun Terakhir

Kekerasan seksual di perguruan tinggi merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian di Indonesia, dengan tren kasus yang terus meningkat dari tahun.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook