Jumlah Kasus Cacar Monyet di Indonesia 2024

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah kasus cacar monyet di Indonesia mencapai 88 kasus per Agustus 2024.

Jumlah Kasus Cacar Monyet di Indonesia 2024 Kasus Cacar Monyet di Indonesia | RRI

Jumlah kasus cacar monyet atau MPOX yang awalnya mewabah di Afrika semakin mengkhawatirkan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, per Agustus 2024 ini sudah terdapat 88 kasus cacar monyet di Indonesia.

Pada 2022 lalu, hanya terdapat 1 kasus terkonfirmasi cacar monyet di tanah air. Meski begitu, di 2023, jumlahnya melonjak mencapai 73 orang yang terpapar. Bulan Oktober mencatatkan jumlah kasus tertinggi, mencapai 12 kasus positif.

Jumlah kasus cacar monyet di Indonesia mencapai 88 kasus per Agustus 2024.
Jumlah kasus cacar monyet di Indonesia mencapai 88 kasus per Agustus 2024 | GoodStats

“Distribusi (penyebaran) kasus MPOX di Indonesia tahun 2022–2024, per 17 Agustus kemarin kami updatenya. Terbanyak ada di DKI Jakarta dengan 59 kasus, Jawa Barat 13 kasus, dan Banten 9 kasus," tutur Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Yudhi Pramono, mengutip RRI.

Ia turut melanjutkan, di Yogyakarta dan Jawa Timur masing-masing mencatatkan 3 kasus positif, dan 1 lagi berasal dari Kepulauan Riau.

Dengan demikian, per Agustus 2024 jumlah kasus cacar monyet di Indonesia adalah 88 kasus. Jumlah tersebut terjadi selama periode 2022-2024, 87 di antaranya dinyatakan sembuh, 402 kasus discarded, dan satu lagi masih dalam proses penyembuhan hingga saat ini.

Secara global, telah ditemukan 99.176 kasus MPOX dari periode 2022 hingga Juni 2024.

Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global

World Health Organization telah menetapkan penyakit cacar monyet ini sebagai darurat kesehatan global. Penetapan ini diakibatkan meningkatnya jumlah kasus di Afrika pada Rabu (14/8/2024) lalu.

WHO melaporkan, sudah lebih dari 14 ribu kasus cacar monyet tercatat di Afrika sepanjang 2024, melonjak jauh dibanding tahun 2023 lalu. Sebanyak, 96% dari semua kasus dan kematian terjadi di Kongo.

Sejauh ini, menurut CDC Afrika, penyakit cacar monyet sudah dideteksi di 13 negara Afrika. Jumlah kasusnya di 2024 naik 160% secara tahunan, jumlah kematiannya juga naik 19%.

Apa Itu Cacar Monyet?

Cacar monyet (monkeypox, biasa disingkat MPOX), adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus yang turut menyebabkan penyakit cacar. Virus tersebut adalah bagian dari Orthopoxvirus dari famili Poxviridae.

Penyakit ini bukan penyakit baru, melainkan sudah ditemukan sejak 1958 silam. Meski begitu, baru akhir-akhir ini ditemukan kembali kasus cacar monyet di luar Afrika. 

Sesuai namanya, penyakit ini pertama kali ditemukan akibat adanya wabah yang berasal dari kawanan monyet yang ketika itu digunakan untuk penelitian. Dengan demikian, diberilah nama cacar monyet.

Penyakit cacar monyet dapat ditularkan melalui hewan dan manusia. Tidak hanya melalui monyet, beberapa hewan seperti tikus dan tupai juga bisa tertular virus satu ini.

Apa Cacar Monyet Bisa Sembuh?

Hingga saat ini, tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan cacar monyet yang selama ini dilakukan hanya bertujuan untuk meredakan gejalanya. Hal ini disebabkan karena penyakit cacar monyet biasanya sembuh sendiri dalam 2-4 minggu.

Meski begitu, Kemenkes telah memberikan sederet langkah untuk menanggulangi cacar monyet, mulai dari surveilans, terapeutik, dan vaksinasi.

Beberapa negara juga menggunakan teco virimat untuk mengobati cacar monyet. Obat ini pernah diujicobakan pada hewan yang terinfeksi virus cacar monyet pada 2018 lalu. Hasilnya, hewan tersebut memiliki peluang hidup yang lebih baik.

Teco virimat sendiri adalah obat yang banyak digunakan untuk mengatasi cacar akibat virus Variola pada manusia. Penggunaannya sudah disetujui juga oleh Food and Drug Administration (FDA). Kendati demikian, penggunaannya untuk mengobat infeksi virus lainnya, termasuk di dalamnya cacar monyet, masih belum disetujui oleh FDA. Untuk itu, teco virimat tidak sepenuhnya menjamin kesembuhan penderita cacar monyet.

Sejauh ini, penderita cacar monyet diimbau untuk banyak beristirahat, menjaga asupan nutrisi dan cairan dalam tubuh, dan terus makan makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Penderita cacar monyet juga disarankan untuk mengisolasi diri, mengingat tingkat penularan yang sangat tinggi dari penyakit ini.

Baca Juga: Update Kasus Cacar monyet Indonesia, 61% Sembuh

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook