Jenis Olahraga yang Paling Digemari Masyarakat Indonesia 2025

Badminton dan lari menjadi cabang olahraga teratas yang digemari masyarakat Indonesia.

Jenis Olahraga yang Paling Digemari Masyarakat Indonesia 2025 Ilustrasi Olahraga Badminton | Unsplash
Ukuran Fon:

Dalam keseharian yang padat merayap, menjaga kebugaran tubuh tampaknya mulai menjelma menjadi gaya hidup modern yang diterapkan oleh berbagai kalangan di Indonesia. Seakan berusaha untuk escape sejenak dari runititas yang melelahkan, banyak orang menjadikan olahraga sebagai momen merawat diri agar merasa “hidup” kembali.

Tak heran, banyak olahraga kini ramai menggaet peminat. Dari muda hingga tua berlomba-lomba mencari kegiatan yang menyehatkan lagi menyenangkan karena memandang olahraga sebagai gaya hidup yang fleksibel, penuh variasi, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga tercermin pula dalam survei bertajuk “Understanding Indonesia’s Sports Trend” yang dilakukan oleh Populix dalam terhadap 1.030 responden. Mayoritas berasal dari Pulau Jawa, masih lajang, bekerja, dan berada pada kelompok ekonomi menengah ke atas. Hasilnya menunjukkan bahwa 94% dari mereka aktif berolahraga, dan sebagian besar bahkan mengikuti lebih dari satu jenis olahraga secara rutin.

Lapangan VS Non-Lapangan

Terdapat dua kategori utama olahraga yang tercantum dalam survei, yakni olahraga berbasis lapangan dan olahraga non-lapangan. Ditemukan bahwa kedua kategori olahraga ini memiliki peminat yang tinggi, dengan olahraga non-lapangan disukai oleh 90% responden, sementara olahraga lapangan tak kalah populer dengan 84% peminat. 

Masing-masing memiliki cabang olahraga bervariasi yang dapat menyesuaikan pada kebutuhan, waktu luang, hingga ketersediaan fasilitas.

Olahraga berbasis lapangan yang digemari | GoodStats
Olahraga berbasis lapangan yang digemari | GoodStats

Pada kategori olahraga lapangan, badminton menjadi cabang olahraga paling digemari dengan  56% responden. Hal ini karena aksesibilitasnya yang terhitung mudah, tidak memerlukan banyak pemain, serta bisa dimainkan di berbagai jenis ruang, baik indoor maupun outdoor.

Sepak bola dan futsal mengikuti di posisi selanjutnya dengan masing-masing 38% dan 33%, menandakan bahwa olahraga beregu pun memiliki tempat istimewa di hati responden, khususnya mereka yang menikmati unsur kompetitif dan kebersamaan.

Beralih pada kategori non-lapangan, lari atau jogging hadir menempati urutan teratas dengan 44% responden. Menjadi wajar, karena cabang olahraga ini sangat fleksibel, tidak membutuhkan peralatan khusus, dapat dilakukan kapan dan di mana saja, bahkan saat hanya seorang diri.

Olahraga non-lapangan yang digemari | GoodStats
Olahraga non-lapangan yang digemari | GoodStats

Diikuti oleh bersepeda (32%), renang (27%), dan gym (26%), olahraga non-lapangan menawarkan solusi bagi mereka yang memiliki waktu terbatas, ingin berolahraga secara mandiri atau tidak memiliki akses ke fasilitas lapangan.

Apa yang Mendorong Masyarakat Berolahraga?

Dalam memilih jenis olahraga, masyarakat ternyata tidak hanya mempertimbangkan manfaat fisiknya, tetapi juga berbagai faktor yang berkaitan dengan kenyamanan dan pengalaman pribadi.

Masih berdasarkan data survei Populix, sebanyak 65% responden memutuskan untuk melakukan olahraga adalah karena menilai olahraga tersebut mudah dilakukan. Artinya, sebagian besar menilai kemudahan adalah motivasi utama agar olahraga dapat menjadi bagian dari rutinitas harian.

Motivasi warga Indonesia dalam melakukan olahraga | GoodStats
Motivasi warga Indonesia dalam melakukan olahraga | GoodStats

Selanjutnya, aspek hiburan juga menjadi alasan signifikan dengan 50% responden menyebutkan bahwa olahraga yang menyenangkan lebih menarik untuk dilakukan. Di era transisi seperti sekarang ini, olahraga tidak hanya dipandang sebagai kewajiban menjaga kebugaran, tetapi juga sebagai sarana untuk bersenang-senang dan melepas penat. Ketika olahraga terasa seperti permainan atau aktivitas yang menyenangkan, konsistensi dalam melakukannya cenderung lebih tinggi.

Di sisi lain, motivasi seperti kompetisi (13%) dan pengaruh iklan (4%) memiliki persentase yang relatif kecil, mengindikasikan bahwa sebagian besar responden lebih terdorong oleh faktor internal dan kenyamanan pribadi ketimbang faktor eksternal atau motivasi untuk menang.

Gen Z dan Milenial, Mana Paling Gemar Olahraga?

Dari berbagai generasi yang menjadi responden, Gen Z dan Milenial sama-sama memiliki minat tinggi terhadap olahraga berbasis lapangan dengan persentase masing-masing sebesar 90%. Sementara itu, kelompok usia lainnya sedikit lebih rendah, yakni 85%.

Generasi muda mendominasi sebaran penggemar olahraga dari berbagai kalangan | GoodStats
Generasi muda mendominasi sebaran penggemar olahraga dari berbagai kalangan | GoodStats 

Begitu pula pada olahraga non-lapangan, seperti jogging, gym, dan zumba. Gen Z dan milenial mencatat angka yang hampir seimbang, masing-masing 85% dan 86%, sementara generasi lainnya hanya sampai di angka 77%.

Hal ini menggambarkan bahwa meskipun minat olahraga merata di semua kelompok usia, generasi muda cenderung memiliki antusiasme lebih besar, terutama dalam mengeksplorasi beragam jenis aktivitas fisik. Sejalan dengan tren gaya hidup sehat yang kini banyak diadopsi oleh kelompok usia produktif, khususnya mereka yang tinggal di wilayah perkotaan dengan akses informasi dan fasilitas yang lebih baik.

Baca Juga: Seberapa Sering Gen Z Berolahraga?

Sumber:

https://info.populix.co/data-hub/reports/understanding-indonesias-sports-trends

Penulis: Dilla Agustin Nurul Ashfiya
Editor: Muhammad Sholeh

Konten Terkait

WNI yang Pernah Ke Eropa dapat Visa Schengen Multi-entry, Mana Saja Wilayahnya?

Uni Eropa mengumumkan WNI akan dipermudah untuk mendapatkan visa Schengen multi-entry ntuk bisa mengunjungi sejumlah negara di Benua Biru tersebut.

Emas Antam Terkoreksi, Harga Emas Dunia Anjlok Buntut Ketegangan Israel-Iran Memanas

Harga emas dunia anjlok lebih dari 1% meski ketegangan antara Israel dan Iran masih berlangsung.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook