Jelang Pemilu 2024, Hoaks Politik Semakin Merajalela di Masyarakat Indonesia

Melansir data Kementerian Komunikasi dan Informasi, ditemukan kurang lebih 11.759 isu hoaks selama periode Agustus 2018 - 30 Juni 2023

Jelang Pemilu 2024, Hoaks Politik Semakin Merajalela di Masyarakat Indonesia Ilustrasi Sosial Media | pexels.com/id-id/@castorlystock/

Isu pemilu sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia, namun tidak dapat dipungkiri berita hoaks mengenai pemilu pun semakin marak. Tiga bulan menjelang kontestasi Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024, tercatat Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) sudah menghapus 425 hoaks pemilu yang tersebar di media sosial.

Melansir antaranews.com, hoaks yang merajalela jelang pemilu ini bukanlah hal baru. Tercatat ada 992 isu hoaks yang ditemukan pada pemilu 2019, dan 557 isu di antaranya ditemukan pada masa puncak pemilu. Dalam siaran pers Kemkominfo (27/10/2023), tercatat selama periode 19 Januari 2022 - 27 Oktober 2023 ada 101 kasus hoaks pemilu. Isu hoaks tertinggi terjadi bulan Oktober 2023 yakni 21 isu.

"Sebagai salah satu bentuk information disorder, akibatnya Pemilu yang seharusnya menjadi pesta demokrasi dapat terkikis integritasnya serta menimbulkan distrust (ketidakpercayaan) antarwarga," ujar Menkominfo, Budi Arie Setiadi.

Mengutip djkn.kemenkeu.go.id, masih banyak masyarakat Indonesia yang terpapar dan tidak mengenali hoaks. Setidaknya 30-60% orang Indonesia terpapar hoaks saat mengakses dan berkomunikasi melalui media online. Sementara hanya 21-36% saja yang mampu mengenali hoaks. Hoaks banyak ditemukan terkait isu politik, kesehatan dan agama. 

Sejak Agustus 2018 - 30 Juni 2023, Kemkominfo menemukan 11.759 isu hoaks. Konten hoaks terbanyak ada di kategori kesehatan yakni sebanyak 2.293 konten. Disusul oleh kategori pemerintahan dan penipuan dengan masing-masing 2.131 dan 1.984 konten hoaks. Selanjutnya pada kategori politik sebanyak 1.392 konten hoaks yang tersebar.

Menkominfo Budi Arie mengatakan, pencegahan penyebaran hoaks yang berkaitan dengan Pemilu 2024 membutuhkan partisipasi masyarakat.

“Ingat rekan – rekan semua, Pemilu 2024 adalah agenda kita semua. Agar penyelenggaraannya bisa kita rayakan bersama, maka dibutuhkan kontribusi dari semua pihak untuk menjaga kualitas pelaksanaannya," tandasnya.

Adapun beberapa tips menangkal hoaks, diantaranya:

  1. Cermati situs yang akan dikunjungi (pastikan mendapat informasi atau pemberitaan yang bersumber dari situs resmi dan terverifikasi kebenarannya).
  2. Membaca berita secara utuh (jangan terkecoh dengan judul-judul pemberitaan provokatif, seringkali informasi yang disampaikan antara judul dengan isi berbeda).
  3. Cross check informasi (pastikan baca beberapa sumber media, untuk meyakinkan kebenaran informasi yang telah dikonsumsi)
  4. Ikuti akun pemeriksa fakta (ikutilah akun-akun pemeriksa fakta seperti Jabar Saber Hoaks, Mafindo, Cekfakta.com agar terhindar dari berbagai isu hoaks).

Penulis: Annisa Rahayu
Editor: Editor

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook