Jakarta Masuk 20 Kota Tersehat di Dunia, Kok Bisa?

Cukup mengagetkan, mengingat image Jakarta identik dengan penduduk padat, kemacetan ekstrem, hingga isu tingginya polusi udara yang sedang hype belakangan ini.

Jakarta Masuk 20 Kota Tersehat di Dunia, Kok Bisa? Ilustrasi gaya hidup sehat warga Jakarta | Ab Simanjutak/Shutterstock

Setelah sukses mendapat penghargaan Sustainability Transportation Awards (STA) 2021 atas keberhasilannya dalam penataan trasnportasi massal. Kali ini, Jakarta kembali mendapat pengakuan internasional dengan masuk 20 kota paling sehat di dunia, tepatnya di peringkat 17.

Kabar ini cukup mengangetkan bagi sebagian orang. Mengingat image Jakarta identik dengan penduduk yang padat, kemacetan ekstrem, hingga isu tingginya polusi udara yang sedang hype belakang ini.

Namun siapa sangka, tingkat gaya hidup sehat Jakarta justru lebih unggul dibandingkan beberapa kota di negara maju seperti Seoul, Frankfrut, bahkan Geneva (Swiss) yang dikenal memiliki udara yang bersih. Hal tersebut kemudian menimbukan pertanyaan, kok bisa?

Peringkat kota tersehat di dunia 2021 | Hanna/GoodStats

Nah, indikator penilaian yang dirilis lembaga riset asal Inggris, YouGov, memang tidak asal-asalan. Pengukuran itu melibatkan 10 metrik kehidupan sehat di antaranya:

  • Jam sinar matahari,
  • Harga 1 botol minuman,
  • Tingkat obesitas,
  • Angka harapan hidup,
  • Tingkat polusi,
  • Rata-rata jam kerja,
  • Tingkat kebahagiaan,
  • Aktivitas diluar ruangan,
  • Jumlah tempat nongkrong yang nyaman, dan
  • Biaya berlangganan gym.

Yang bikin peringkat Jakarta lumayan bagus lantaran ada sejumlah metrik yang membuat skor Jakarta lebih unggul dibanding kota-kota lain. Mulai dari tingkat obesitas yang rendah (6,9 persen), biaya berlangaganan gym yang tergolong murah, hingga fasilitas kesehatan di luar ruangan yang cukup memadai.

Hasil survei ini pun tidak luput dari perhatian tokoh-tokoh di Jakarta, salah satunya Wakil Gubernur Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Menurutnya, hasil survei ini merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan dari lembaga internasional terhadap kinerja Pemprov DKI dalam meningkatkan kesehatan warga.

"Ya kami tentu mengapresiasi berbagai bentuk penghargaan dari dalam, dari luar negeri, dari institusi pemerintahan, maupun nonpemerintahan. Berarti ada perhatian dan kepedulian dari masyarakat," ujar Ariza, sapaan akrabnya.

Dia pun menilai pandangan masyarakat dunia terhadap Jakarta mulai berubah. Sebelumnya, Jakarta juga mendapatkan STA Award 2021. Jakarta menjadi kota di Asia Tenggara pertama yang mendapatkan penghargaan dalam penataan transportasi.

"Ada kepedulian masyarakat dunia terhadap Jakarta terkait transportasi. Sekarang terkait udara yang bersih sehat. Tentu kita mengapresiasi. Semua ini berkat kerja baik dari semuanya jajaran, dan tentu dari masyarakat banyak," tandas Ariza.

Penulis: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Lebih dari 60% Kasus Cacar Monyet Dunia Ditemukan di Amerika

Sistem pelaporan dan deteksi kasus yang berbeda antar negara memengaruhi jumlah kasus yang tercatat.

Jumlah Kasus Cacar Monyet di Uni Afrika Tembus Lebih dari 17 Ribu di 2024

Situasi ini menuntut perhatian serius, baik dari sisi pencegahan maupun penanganan, untuk menghentikan penyebaran yang semakin meluas.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook