Jadi Salah Satu Andalan Food Estate, Berapa Banyak Panen Jagung Indonesia?

Menilik sedikit kabar komoditas jagung, salah satu andalan food estate.

Jadi Salah Satu Andalan Food Estate, Berapa Banyak Panen Jagung Indonesia? Panen raya jagung di lahan food estate. Sumber: Kementerian Pertahanan

Panen raya jagung di lahan food estate baru saja berlangsung 13 Maret lalu. Dilansir dari cnnindonesia.com, dalam projek kerja sama Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian tersebut, hasil panen jagung di lahan Gunung Mas, Kalimantan Tengah, diklaim mencapai 25 ton.

Selain di Kalimantan Tengah, lahan jagung di area food estate Cianjur, Jawa Barat, juga dipanen 14 Maret lalu. Kementerian Pertahanan menyatakan hasil panennya mencapai 7-9 ton/ha dari 54 hektare lahan yang ditanami.

Food Estate menjadi program amanat Presiden Joko Widodo dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya program ini masih menuai pro-kontra, termasuk perihal dampak lingkungannya.

Sedikit meninggalkan food estate, Badan Pusat Statistik mencatat panen jagung pada 2023 mencapai 2,48 juta hektare. Akan tetapi, angka ini mengalami penurunan 10,43% dari luas panen jagung 2022. Angka sementara luas panen jagung Januari-Februari 2024 mencapai 0,96 juta hektare.

Jawa Timur mengalami penurunan luas panen jagung tertinggi pada tahun 2023.
Jawa Timur mengalami penurunan luas panen jagung tertinggi pada tahun 2023.

Pulau Jawa menyumbang paling lahan paling luas dalam panen tersebut, yakni mencapai 50,44%. Pada posisi berikutnya ditempati Sumatera dengan 21,16%, kemudian Sulawesi 14,70%, Bali dan Nusa Tenggara 11,70%, Kalimantan 1,67%, serta terakhir Maluku dan Papua 0,32%. 

Produksi jagung pipilan kering di tahun 2023 juga mengalami penurunan 10,61% dari jumlah produksi di tahun 2022. Jumlah produksi 2023 hanya mencapai 14,77 juta ton.

Akan tetapi, jumlah produksi per Januari-Februari 2024 justru mengalami peningkatan 10,28% dari produksi periode yang sama setahun sebelumnya. Angka sementara menunjukkan jumlah produksi mencapai 5,34 juta ton.

Pulau Jawa masih sama, menjadi wilayah penyumbang produksi tertinggi, memenuhi sebanyak 52,65 dari total produksi. Sumatera Utara menjadi provinsi dengan peningkatan produksi jagung pipilan kering paling tinggi mencapai 1343,29 ribu ton, meningkat 35,81 ribu ton dari tahun lalu. 

Rencananya, food estate atau lumbung pangan ini tak hanya akan menghasilkan jagung, tetapi juga komoditas lainnya.

“Selain jagung, ke depannya akan kami perbanyak menanam singkong dan kedelai, bahkan labu belanda yang merupakan komoditas ekspor,” ungkap Asisten Khusus Menhan Bidang Ketahanan Pangan, Ida Bagus Purwalaksana.

Kemenhan menyatakan, program ini harapannya tak hanya menjadi penyedia bahan pangan, tetapi bermanfaat lebih bagi masyarakat di sekitar lahan.

“Berikutnya akan kita fokuskan lahan di Kelurahan Sepang supaya kita bisa berjaya di bidang pertanian hingga berdampak langsung pada peningkatan pendapatan atau perekonomian masyarakat, utamanya petani,” lanjut Ida Bagus.

Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook