Ironi, Indonesia jadi Negara dengan Sumber Daya Air Terbanyak Tapi Kualitas Sanitasi dan Air Minum Buruk

Indonesia jadi negara dengan potensi sumber daya air terbarukan terbanyak se-ASEAN, tetapi kualitas sanitasi dan air minum negara tersebut buruk

Ironi, Indonesia jadi Negara dengan Sumber Daya Air Terbanyak Tapi Kualitas Sanitasi dan Air Minum Buruk Ilustrasi sumber daya air/Freepik

Sebanyak 1,8 juta orang diperkirakan akan tinggal di negara atau wilayah dengan kelangkaan air “mutlak” (kurang dari 500 m³ per tahun per kapita) pada 2025. Prakiraan tersebut diungkapkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) mengingat saat ini wilayah perkotaan berkembang sangat pesat sehingga penduduk memiliki permintaan pasokan air di sekitarnya yang cukup besar.

Dimensi kelangkaan air yang dimaksud Organisasi Pangan dan Pertanian ialah kelangkaan ketersediaan air bersih, kelangkaan akses terhadap layanan air karena kegagalan institusi gagal menjamin pasokan air, dan kelangkaan karena kurangnya infrastruktur yang memadai. Padahal, air menjadi salah satu kebutuhan utama manusia.

FAO mencatat, di beberapa kasus, negara-negara yang memiliki tingkat kekayaan sumber daya air yang relatif tinggi mengalami kelangkaan air karena tidak mampu mendistribusikannya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya sumber daya keuangan untuk pembangunan infrastruktur atau kurangnya kapasitas kelembagaan untuk memelihara dan mengelola air dengan tepat.

Kasus tersebut juga terjadi di Indonesia. Jika merujuk pada data FAO, Indonesia memiliki potensi sumber daya air terbarukan tertinggi di Asia tenggara.

Potensi Sumber Daya Air Terbarukan di Negara ASEAN│GoodStats

Pada 2020 sumber daya air terbarukan Indonesia mencapai 2.018,7 km³/tahun menjadikan Indonesia sebagai negara dengan sumber daya air terbanyak se-Asia Tenggara. Hal ini tidak terlepas dari faktor geografis Indonesia yang didominasi oleh perairan. Sekitar 62% luas wilayah Indonesia adalah laut dan perairan.

Merujuk pada data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), perbandingan luas wilayah daratan dan luas wilayah perairan Indonesia ialah 1,91 juta km² daratan banding 6,32 juta km² lautan.

Kemudian, sumber daya air tertinggi kedua dimiliki oleh Myanmar dengan potensi mencapai 1.167,8 km³/tahun. Sebagai negara terbesar kedua di Asia Tenggara, Myamar memiliki total wilayah perairan mencapai 330.000 km².

Vietnam menjadi negara dengan sumber daya air terbarukan terbanyak ketiga dengan potensi sebesar 884,12 km³/tahun. Sedangkan, Singapura hanya memiliki 0,6 km³/tahun sumber daya air terbarukan. Hal ini menjadikan Singapura sebagai negara dengan potensi sumber daya air terbarukan paling sedikit se-Asia Tenggara (ASEAN).

Singapura: Sumber Daya Air Sedikit dengan Kualitas Akses Sanitasi Terbaik

Kualitas Sanitasi dan Air Minum di Negara ASEAN│GoodStats

Meski potensi sumber daya air terbarukan Singapura paling sedikit se-ASEAN, tercatat negara tersebut memiliki kualitas sanitasi dan air minum terbaik di Asia Tenggara. Jika dilihat dalam skala global, Singapura menempati posisi ke-21 negara dengan kualitas sanitasi dan air minum terbaik.

Singapura mendapat skor mencapai 93,3, jauh di atas Indonesia yang hanya mengumpulkan skor 28,5. Akibatnya, Indonesia menjadi negara dengan kualitas sanitasi dan air minum terburuk ketiga se-Asia Tenggara menurut Environmental Performance Index (EPI).

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengungkapkan, meskipun akses terhadap air minum layak telah menjangkau lebih dari 90% penduduk, tetapi capaian akses air minum aman baru sekitar 11%.

“Untuk akses sanitasi, saat ini sekitar 80% penduduk mempunyai akses sanitasi layak, sedangkan sanitasi aman baru dinikmati oleh sekitar 7% penduduk Indonesia,” jelas K.H. Ma’ruf Amin, dikutip dari Sekretariat Negara, Senin (13/11).

Tidak hanya potensi sumber daya air yang melimpah, untuk dapat menjadikan Indonesia sebagai negara lima besar ekonomi dunia perlu adanya perbaikan kualitas sanitasi dan air minum. Hal ini mengingat sumber daya dan layanan air minum menjadi kunci untuk mempertahankan pertumbuhan Produk Domestik Bruto dan pendapatan per kapita di Indonesia.

“Investasi di sektor air minum dan sanitasi menjadi hal yang sangat penting, jika Indonesia ingin masuk dalam lima besar ekonomi dunia, sesuai Visi Indonesia 2045,” tegas Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN Bappenas, Josaphat Rizal Primana.

Penulis: Aslamatur Rizqiyah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Finlandia Jadi Negara yang Penduduknya Paling Banyak Tinggal Sendiri

Finlandia jadi negara dengan proporsi penduduk yang tinggal sendiri tertinggi di dunia, mencapai 32%.

Dominasi Bahan Bakar Fosil: Mengapa Dunia Masih Bergantung pada Sumber Energi Tak Terbarukan?

76,54% energi primer yang dikonsumsi oleh dunia secara global dihasilkan dari bahan bakar fosil, sumber energi tak terbarukan yang mencemari lingkungan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook