Terkait dengan hewan paling setia di dunia, erdasarkan penelitian Hemanth P. Niar dan Larry J Young, diperkirakan hanya 3%-5% dari seluruh spesies mamalia (tidak termasuk manusia) menjalani hubungan monogami. Dengan kata lain spesies mamalia tersebut hanya melibatkan satu pasangan dalam satu waktu.
Meskipun ikatan yang terbentuk di antara hewan-hewan ini tidak didasarkan pada konsep romantis seperti manusia, tetapi hubungan mereka tetap mengesankan karena kekuatan dan ketahanan.
Berikut adalah gambaran lebih dekat mengenai hewan-hewan paling setia di dunia yang dikenal memiliki pasangan seumur hidup.
Daftar Hewan yang Setia dengan Pasangannya
Angsa
Angsa telah lama dikenal menjadi sebuah simbol kesetiaan, sebab ia dikenal dapat membentuk ikatan monogami yang dapat bertahan bertahun-tahun, bahkan seumur hidup. Sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk aktivitas penting bagi kelangsungan hidup dan keturunannya.
Biasanya angsa menghindari proses pencarian pasangan baru pada setiap musim kawin, sehingga mereka dapat lebih fokus dengan tugas-tugasnya untuk dapat bertahan hidup. Maka tidak mengherankan jika angsa menempati posisi pertama sebagai hewan paling setia di dunia pada pasangannya.
Merpati
Merpati dikenal membentuk ikatan monogami yang berlangsung secara seumur hidup, sebab sering kali terlihat bersama pasangannya bekerja sama dalam membangun sarang, membesarkan anak, dan menjaga wilayah.
Kesetiaan yang mereka bangun dengan pasangannya bukan hanya dinilai sebagai simbol romantis, tetapi strategi untuk bertahan hidup yang efektif.
Serigala
Dalam kawanan serigala abu-abu, umumnya hanya pasangan alfa yang diberi izin untuk berkembang biak. Berdasarkan penelitian David W. Macdonald dkk, monogami dapat memudahkan serigala alfa dalam menegaskan dominasinya terhadap pejantan lain. Serigala hanya memiliki satu pasangan, mereka lebih mudah menjaga hubungan dari ancaman luar.
Siamang
Siamang dikenal dengan duet vokal yang dilakukan bersama pasangan, menurut mereka dengan bernyanyi menjadi bagian penting dalam hubungan mereka untuk membantu memperkuat ikatan dan mempertahankan wilayah.
Thomas Geissman dan Mathias Orgeldinger melakukan penelitian, bahwa duet mereka sering kali terdengar saat siamang melakukan perawatan bersama atau terpisah dari pasangannya. Suara tersebut tetap berada di dekat wilayahnya untuk mengurangi kemungkinan berpaling ke pasangan lain.
Tikus California
Berdasarkan penelitian dari David J. Gubernick dan J. Cully Nordby, menunjukkan bahwa sebagian besar tikus tetap setia pada pasangannya meskipun ditempatkan bersama tikus lain di laboratorium. Sering kali tikus dikenal sebagai spesies monogami seumur hidup.
Diplozoon Paradoxum
Cacing pipih parasit diplozoon paradoxum menjalani konsep satu pasangan dalam seumur hidup. Menurut penelitian Wey-Lim Wong dan Stanislav Gorb mengatakan bahwa ketika dua larva cacing menyatu secara permanen saat kawin, dapat membentuk spesimen berbentuk huruf H.
Ikatan mereka tidak hanya dapat memungkinkan berkembang biak, tetapi juga dapat memperpanjang umur mereka selama beberapa tahun ke depan.
Kadal Shingleback
Penelitian yang dilakukan oleh Michael Bull dkk mengatakan bahwa sebagian besar shingleback dapat membangun ikatan selama 10 hingga 15 tahun dengan satu pasangan yang tercatat bertahan hingga 27 tahun.
Kadal yang dapat mempertahankan pasangan lebih mudah untuk berkembang biak dibandingkan saat mencari pasangan baru, ini dapat meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi dan membantu mereka lebih fokus dalam menjaga diri dari predator.
Monogami yang terjadi pada beberapa spesies hewan memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup dan stabilitas sosial mereka. Hewan-hewan ini dapat mempertahankan hubungan jangka panjang untuk meningkatkan peluang reproduksinya, memperkuat ikatan sosial, dan melindungi pasangan serta keturunannya.
Baca Juga: Bukan Harimau Maupun Hiu, Ini Hewan dengan Gigitan Terkuat di Dunia
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Muhammad Sholeh