Ini Sederet Teknologi yang Akan Berkembang di Masa Depan, AI Nomor Berapa?

Terdapat beberapa teknologi yang diramal akan banyak diadopsi oleh perusahaan di masa depan seiring dengan perkembangan revolusi industri 4.0

Ini Sederet Teknologi yang Akan Berkembang di Masa Depan, AI Nomor Berapa? Ilustrasi pekerja yang sedang menggunakan tablet dengan sistem perangkat lunak | Zapp2Photo/Shutterstock

Perkembangan teknologi yang semakin cepat memiliki dampak besar terhadap sebagian besar kegiatan manusia sehari-hari. Istilah ini dikenal dengan Revolusi Industri 4.0, di mana laju adopsi teknologi telah banyak diadopsi di sektor industri global dengan internet sebagai penopang utama.

Bahkan, World Economic Forum (WEF) dalam laporannya menilai bahwa memahami bagaimana teknologi akan berdampak besar pada pekerjaan di masa depan sangatlah penting. Hal tersebut bertujuan untuk menentukan apakah manusia akan dapat beralih dari pekerjaannya karena masifnya adopsi teknologi dan menemukan solusi untuk mengatasinya.

Laporan WEF menyoroti bagaimana perkembangan tren adopsi teknologi pada sektor industri di masa depan secara global. Terdapat beberapa teknologi yang diramal akan banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan global guna meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya.

Sederet teknologi yang diramal akan banyak diadopsi oleh perusahaan dalam lima tahun mendatang | Goodstats

Menurut laporan, platform dan aplikasi digital menjadi teknologi yang diprediksi paling banyak diadopsi oleh perusahaan dengan persentase sebanyak 86,4% responden. laporan ini bersumber dari penelitian yang dilakukan terhadap 803 perusahaan di 27 klaster industri yang tersebar di 45 negara.

Selanjutnya, teknologi pendidikan dan pengembangan tenaga kerja menempati peringkat kedua sebagai teknologi yang paling banyak diadopsi dalam lima tahun ke depan dengan persentase mencapai 80,9% responden.

Disusul oleh teknologi analisis big data, Internet of Things (IoT) dan perangkat yang terhubung, serta teknologi komputasi awan dengan persentase masing-masing sebesar 80%, 76,8%, dan 76,6% responden.

Kemudian, ada juga responden yang menilai bahwa teknologi enkripsi dan keamanan siber serta perdagangan digital (e-commerce) akan banyak diadopsi oleh perusahaan dengan persentase masing-masing mencapai 75,6% dan 75,3%.

Sementara, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) menempati peringkat kedelapan. Laporan WEF mencatat, sebanyak 74,9% perusahaan mengaku ingin mengadopsi teknologi tersebut dalam lima tahun ke depan.

Lebih lanjut, WEF juga menyelidiki dampak yang diharapkan oleh perusahaan dari adopsi teknologi terhadap industri dan pekerjaan. Hasilnya, terdapat beberapa teknologi yang diharapkan menjadi pendorong terbesar dalam pertumbuhan tenaga kerja. Daftar tersebut meliputi teknologi analisis big data, teknologi perubahan iklim dan manajemen lingkungan, serta enkripsi dan keamanan siber.

“Di sisi lain, teknologi pertanian, platform dan aplikasi digital, e-commerce dan perdagangan digital, serta kecerdasan buatan diperkirakan bakal mengganggu pasar tenaga kerja secara signifikan,” tulis WEF dalam laporannya.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Indonesia Siap Bersaing di Pasar Produksi Baterai Kendaraan Listrik Global

Pabrik baterai kendaraan listrik milik Hyundai-LG Indonesia (HLI) Green Power akan mulai beroperasi di Indonesia. Siapa saja rival produksi mereka?

Bukan Apple, Kini Samsung Merajai Penjualan Ponsel Pintar Global Kuartal I 2024

Pasar ponsel pintar terus berkembang dengan persaingan yang semakin ketat di antara berbagai merek terkemuka.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X