Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai induk persepakbolaan di Indonesia memiliki peran penting dalam berjalannya dunia persepakbolaan di Indonesia. Tanpa adanya PSSI, sangat mungkin masyarakat Indonesia tidak akan bisa menikmati sepakbola seperti saat ini.
PSSI lahir pada 19 April 1930 di Yogyakarta. 92 tahun yang lalu, PSSI dibentuk oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo bersama 7 klub legendaris yang masih eksis hingga saat ini.
Tujuh klub ini adalah klub-klub sepakbola pertama yang ada di indonesia. Beberapa di antaranya bahkan masih bersaing di liga nasional, dan menghasilkan banyak pemain legenda dan talenta-talenta muda berbakat hingga saat ini.
Ketujuh klub tersebut masih eksis hingga saat ini, dan beberapa di antaranya masih berkompetisi di liga kasta tertinggi Indonesia. Banyak juga di antara ketujuh klub tersebut yang saat ini menjadi tim besar dengan segudang prestasi nasional.
Ketujuh klub pendiri PSSI ini adalah:
-
Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) kini menjadi Persija Jakarta
-
Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) kini menjadi Persib Bandung
-
Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM) kini menjadi PSIM Yogyakarta
-
Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) kini menjadi Persis Solo
-
Madioensche Voetbal Bond (MVB) kini menjadi PSM Madiun
-
Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) kini menjadi PPSM Magelang
-
Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) kini menjadi Persebaya Surabaya
Ketujuh klub tersebut memiliki nama Belanda pada masa awal didirikan. Sekarang, nama mereka sudah diubah dengan nama Indonesia. Beberapa di antara ketujuh klub tersebut pasti juga sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, contohnya seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Persebaya Surabaya.
Ketujuh klub pendiri PSSI memiliki keistimewaan, dimana seluruh aset 7 klub tersebut dilindungi, dan tidak diperbolehkan untuk diubah. Aset yang dimaksud mencakup nama, logo, domisili dan warisan sepak bola lainnya.
Aturan ini adalah bentuk perlindungan serta penghargaan bagi ketujuh tersebut yang memiliki peran dalam memprakarsai berdirinya PSSI. Dengan adanya aturan tersebut, 7 klub ini akan terus terjaga warisannya, dan tidak akan ada kasus dimana salah satu tim tersebut tiba-tiba merger dengan klub lain, atau diakuisisi dan menjadi klub yang baru, sehingga menghilangkan identitas asli mereka.
Penulis: Rangga Hadi Firmansyah
Editor: Iip M Aditiya