Kata “makmur” acap kali dikorelasikan dengan keadaan finansial atau harta kekayaan. Namun, jika ditinjau dari sudut pandang yang lebih luas, seperti kemakmuran negara, tentu hal tersebut bukanlah satu-satunya indikator yang bisa dijadikan acuan.
Dalam konteks tersebut, tingkat kemakmuran pada hakikatnya dapat mengacu pada keadaan di mana semua orang mempunyai kesempatan dan kebebasan yang setara untuk berkembang.
Hal ini yang coba dikaji oleh lembaga think tank asal Inggris, Legatum Institute, lewat Legatum Prosperity Index (LPI), sebuah indeks yang mengukur tingkat kemakmuran atau kesejahteraan di suatu negara.
Proyek tahunan yang dimulai sejak 2007 ini secara kompleks mengukur tingkat kemakmuran berdasarkan 12 pilar, 67 elemen, dan 300 indikator, yang dikelompokkan ke dalam 3 domain kunci: masyarakat yang inklusif, perekonomian terbuka, dan orang-orang yang berdaya.
Di edisi LPI ke-16 yang dirilis Februari 2023 lalu, penilaian dilakukan terhadap 167 negara, dengan menggunakan lebih dari 70 sumber data berbeda dan bekerja sama dengan lebih dari 100 akademisi dan pakar dari seluruh dunia.
Pada LPI 2023, Indonesia memperoleh skor 60,88, menempati peringkat ke-63 secara global, dan ke-3 di region Asia Tenggara.
Peringkat Indonesia masih berada di bawah Singapura yang memperoleh skor 78,21 dan Malaysia dengan skor 66,84. Singapura bahkan mencatatkan skor tertinggi secara global pada 4 pilar pengukuran yakni pilar infrastruktur dan akses pasar, kualitas ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Berkat capaian ini, Singapura pun menempati urutan ke-17 teratas pada LPI 2023, naik 1 peringkat dari tahun sebelumnya. Berbanding terbalik dengan Indonesia, yang posisinya secara global turun 2 peringkat dari LPI 2022.
Namun demikian, jika ditinjau dalam 10 tahun terakhir, Indonesia justru menunjukkan peningkatan skor maupun peringkat yang cukup tinggi dibanding negara ASEAN lainnya.
Dibanding LPI 2013, skor Indonesia tercatat meningkat sebesar 3,57 poin, dan posisinya naik 8 peringkat secara global. Capaian ini hanya kalah dari Vietnam yang berhasil meningkatkan skor LPI hingga 4,40 poin sejak 2013, dan naik 23 peringkat secara global.
Akselerasi Indonesia dalam 10 tahun terakhir pada indeks ini tidak terlepas dari peningkatan skor yang cukup signifikan pada pilar infrastruktur dan akses pasar (+12,49 poin), serta pilar kondisi hidup (+10,96 poin).
Adapun pada LPI 2023, skor tertinggi yang diperoleh Indonesia dicatatkan pada pilar kesehatan (71,13 poin), keselamatan dan keamanan (69,86 poin), dan kondisi hidup (69,55 poin). Sementara skor terendah, diperoleh pada pilar kebebasan pribadi (53,59 poin), tata kelola (55,24 poin), dan kualitas ekonomi (55,98 poin).
Penulis: Raka B. Lubis
Editor: Iip M Aditiya