Tembakau adalah tanaman musiman yang daunnya dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku rokok. Negara penghasil tembakau biasanya memiliki lingkungan yang lembab dan hangat dengan iklim sedang, yang mana sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman ini.
Berdasarkan laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), China merupakan produsen tembakau nonmanufaktur terbesar di dunia. Diperkirakan, nilainya tumbuh sebesar 2,1 juta metrik ton pada tahun 2021. Diikuti oleh India dan Brasil dengan total produksi tembakau masing-masing 0,75 juta metrik ton dan 0,74 juta metrik ton.
Sementara, Indonesia berada di peringkat keempat dalam daftar negara produsen utama tembakau dengan total produksi mencapai 0,23 juta metrik ton pada 2021. Selain menjadi produsen, Indonesia ternyata juga merupakan negara dengan tingkat prevalensi merokok tertinggi di dunia.
Mengutip Statista, angkanya bahkan mencapai 63% pada jenis kelamin laki-laki di tahun 2023. Sementara, tingkat merokok di kalangan perempuan secara nasional termasuk yang terendah di dunia, yaitu hanya sebesar 2,2%.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan prevalensi merokok secara global sebesar 36,7% untuk laki-laki dan 7,8% pada perempuan pada tahun 2020. Lebih lanjut, WHO juga mengungkap tingginya jumlah perokok laki-laki disebabkan oleh adanya stigma yang sering dikaitkan dengan maskulinitas dan status sosial.
Sementara itu, pada negara-negara dengan tingkat kesenjangan gender yang lebih rendah, seperti Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat tercatat memiliki tingkat prevalensi merokok yang cukup seimbang pada kalangan perempuan dan laki-laki.
Adapun, tembakau menjadi salah satu komoditi unggulan tanah air pada sektor pertanian. Menurut data dari Kementerian Pertanian (Kementan), luas ladang tembakau di Indonesia mencapai 236.687 Hektare (Ha) pada tahun 2021.
Kementan juga melaporkan bahwa produktivitas tembakau nasional diprediksi telah mencapai 1.124 kg/Ha pada tahun yang sama. Jumlah ini tercatat mengalami penurunan sebesar 1,2% dari tahun sebelumnya.
Jawa Timur (Jatim) dinobatkan menjadi provinsi sentra tembakau terbesar di tanah air. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim telah memproduksi sebanyak 110.800 ton pada tahun 2021 lalu. Tingginya angka produksi tembakau di provinsi tersebut juga sejalan dengan areal perkebunan tembakaunya yang mencapai 101.800 Ha.
Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah penyumbang proporsi produksi tembakau terbesar di provinsi ini. BPS menyatakan, jumlah produksi tembakau di Jember mencapai 24.285 ton di tahun 2021.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya