Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Roadmap Kecerdasan Artifisial (AI) Nasional 2025–2045 pada pertengahan Juli 2025 sebagai bagian dari strategi transformasi digital nasional. Dokumen ini disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk memperjelas arah pengembangan AI, memperkuat infrastruktur seperti computational clusters, serta membuka peluang investasi asing di sektor strategis seperti kesehatan dan pertanian.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan Pemerintah telah menyelenggarakan berbagai forum diskusi dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memastikan roadmap disusun secara komprehensif.
Penyusunan roadmap ini melibatkan lebih dari 300 pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pelaku industri, serta komunitas AI lokal. Roadmap ini bertujuan membangun ekosistem AI yang aman, etis, inklusif, dan berkelanjutan. Dalam dokumen tersebut, terdapat lima pilar utama pengembangan AI nasional, yaitu
- Tata kelola dan etika;
- Peningkatan sumber daya manusia dan riset;
- Penguatan infrastruktur digital;
- Penguatan industri lokal;
- Kolaborasi internasional.
Baca Juga: XL Axiata dan Smartfren Merger, Komdigi Beri Syarat Ini
Pemerintah juga menargetkan pembentukan AI Center of Excellence serta peluncuran 100 proyek pilot AI di sektor-sektor prioritas. Di antaranya, kesehatan, pertanian, dan pendidikan. Selain itu, roadmap ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan keterampilan digital dengan program pelatihan bersertifikasi dan integrasi kurikulum AI di pendidikan tinggi.
Indonesia menargetkan menjadi destinasi utama investasi AI global, sejalan dengan strategi negara-negara ASEAN lainnya. Sejumlah raksasa teknologi global seperti Nvidia dan Microsoft telah menunjukkan minat serius. Nvidia, misalnya, tengah menjalin kolaborasi dengan GoTo untuk pengembangan layanan large language model lokal, sementara Microsoft berencana menanamkan investasi senilai US$1,7 miliar di sektor cloud dan AI di Indonesia.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Analisis dari PIKAT Demokrasi menyebut bahwa Indonesia masih kekurangan infrastruktur chip serta tenaga ahli AI. Isu seperti keamanan data, misinformasi, dan perlindungan hak kekayaan intelektual juga menjadi perhatian utama.
Jika roadmap ini berhasil diimplementasikan, Indonesia berpotensi menjadi kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi berbasis AI di kawasan. Laporan Boston Consulting Group memproyeksikan bahwa AI akan menyumbang 2,3-3,1% terhadap GDP ASEAN pada tahun 2027, dengan potensi kontribusi terbesar berasal dari Indonesia.
Melalui roadmap ini, pemerintah ingin mengejar ketertinggalan dalam teknologi dan turut menyelaraskan kebutuhan pasar dengan kesiapan industri lokal. Kesuksesan roadmap ini akan memperkuat sinergi global-lokal, seperti menarik modal asing sembari mengembangkan talenta dan infrastruktur domestik. Namun, pengawasan terhadap dampak sosial dan etika AI tetap menjadi syarat utama agar inovasi tidak menimbulkan risiko jangka panjang.
Sumber: https://www.komdigi.go.id/berita/siaran-pers/detail/pemerintah-siapkan-peta-jalan-ai-indonesia-target-selesai-tiga-bulan-ke-depan
Penulis: Rayhan Adri Fulvian
Editor: Muhammad Sholeh