Pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara, Sea Games 2021 tinggal menghitung hari. Gelaran yang semula dijadwalkan pada bulan November tahun lalu ini terpaksa harus ditunda hingga Mei 2022 akibat pandemi Covid-19 yang masih menerjang beberapa negara Asia Tenggara, khususnya sang tuan rumah, Vietnam.
Pada edisi kali ini, Sea Games akan berlangsung selama 11 hari dan akan mempertandingkan 40 cabang olahraga, khususnya cabang yang akan dipertandingkan di Olimpiade. Ini merupakan kali kedua Vietnam didapuk sebagai tuan rumah Sea Games, setelah pertama kali menjadi tuan rumah pada tahun 2003. Kali ini, ibu kota negara, Hanoi dipilih menjadi kota pusat dari Sea Games 2021.
Diperkirakan, akan ada sekitar 7.037 peserta yang akan berpartisipasi pada gelaran Sea Games ke-31 ini. Angka ini dianggap menjadi yang terbesar, setelah rekor sebelumnya dipegang oleh Sea Games Jakarta-Palembang 2011 yang mempertemukan 5.965 peserta.
Atlet Indonesia yang diberangkatkan berkurang 43 persen dari Sea Games 2019
Sayangnya, kontingen Indonesia tidak akan tampil secara optimal pada Sea Games kali ini karena Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana melakukan efisiensi dengan memberangkatkan 476 atlet dari 31 cabang olahraga saja.
Angka ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding jumlah atlet Indonesia yang diberangkatkan pada Sea Games Filipina 2019 lalu, yakni 841 atlet dari 52 cabang olahraga. Dengan kata lain, Indonesia mengalami penurunan jumlah atlet sekitar 43,4 persen dibanding gelaran Sea Games sebelumnya.
Jumlah ofisial yang akan berangkat pada Sea Games 2021 juga mengalami penurunan sekitar 101 orang, dari 308 orang pada Sea Games Filipina lalu, menjadi 207 orang pada edisi kali ini. Jumlah nomor juga mengalami penurunan sebanyak tiga nomor dari edisi lalu menjadi 526 nomor, sedangkan jumlah tenaga pendukung yang diberangkatkan pada tahun ini jumlahnya sama dengan edisi lalu, yakni 168 orang.
Dalam hal komposisi atlet, jumlah atlet junior juga lebih diprioritaskan pada Sea Games kali ini dengan proporsi 60 persen atlet junior dan 40 persen atlet senior.
Dilansir situs resmi Kemenpora, Menpora Zainudin Amali menyebut hal ini dilakukan karena dalam Perpres No. 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) tertulis bahwa sasaran utama Indonesia adalah Olimpiade, sedangkan Sea Games dan Asian Games merupakan sasaran antara. Oleh karenanya, keputusan ini dipilih berdasarkan amanah tersebut.
Sebelumnya, keputusan ini juga telah dipertimbangkan secara matang oleh Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) yang terdiri dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesai (KONI), dan para akademisi dari berbagai perguruan tinggi.
Cabor dayung, rowing, dan e-sport kirim atlet terbanyak
Penentuan jumlah atlet dan cabor terpilih ini diseleksi oleh Tim Review berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih, manajer, dan pengurus cabor, serta melihat data dan track record cabor tersebut sejauh ini. Atlet-atlet yang dikirim ke Sea Games kali ini juga akan dipersiapkan untuk gelaran Asian Games Hangzhou 2022 yang akan berlangsung pada September nanti serta kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Pengkategorian cabor yang diberangkatkan dibagi menjadi dua, yakni cabor prioritas DBON dan cabor Non-DBON yang populer di Indonesia. Rincian cabor DBON yang diberangkatkan antara lain angkat besi (13 atlet), atletik (23), balap sepeda (9), bulu tangkis (20), dayung dan rowing (64), karate (19), menembak (17), panahan (10), pencak silat (21), renang (16), senam (4), taekwondo (14), dan wushu (16).
Sementara itu, cabor Non-DBON yang diberangkatkan antara lain tinju (6), voli indoor dan pantai (34), boling (8), catur (12), jujitsu (3), judo (16), tenis (10), triatlon (8), sepak takraw (6), kickboxing (8), sepak bola (20), e-sport (38), anggar (4), basket 5x5 dan 3x3 (28), gulat (4), selam (10), vovinam (10), dan golf (5).
Diprediksi akan kehilangan hingga 30 medali emas
Akibat efisiensi jumlah atlet, Indonesia akan absen di sejumlah cabor pada Sea Games Hanoi 2021, antara lain bola tangan indoor dan pantai, dansa, petanque, kurash, futsal, biliar, tenis meja, muaythai, xiangqi, loncat indah, senam ritmik, senam aerobik, binaraga, dan sepak bola putri.
Namun, ada rencana beberapa cabor yang absen tersebut akan berangkat secara mandiri lewat federasinya masing-masing, tetapi ini semua masih dalam pertimbangan dari Kemenpora.
Selain itu, Indonesia juga diprediksi akan kehilangan hingga 30 medali emas pada Sea Games kali ini karena ada beberapa cabor dan nomor lomba yang tidak dipertandingkan di sana, salah satunya adalah Panjat Tebing.
Kontingen Indonesia sendiri akan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal KOI, Ferry Kono sebagai Chef de Mission (CdM), Tubagus Ade Lukman dari KONI Pusat sebagai Wakil CdM, Teukur Arlan Perkasa dari KOI sebagai Deputi I, dan Zaenal Asikin Mochtar dari KONI Pusat sebagai Deputi II.
"Jadi untuk target medali kita adalah medali emas, dan sasaran target utamanya adalah Olimpiade sesuai dengan DBON. Setelah diumumkan ini, Tim Review, KONI, dan KOI akan duduk kembali untuk menghitung secara detail update peluang medalinya, bahkan mereka terus melakukan monitoring dan evaluasi," ujar Menpora Zainudin Amali dilansir Kemenpora.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya